Terkait situasi cuaca terbaru di wilayah Indonesia, Kepala BMKG, Prof. Dwikorita Karnawati didampingi oleh Deputi Bidang Meteorologi, Drs. R. Mulyono Rahadi Prabowo, M.Sc dan Deputi Bidang Klimatologi, Drs. Herizal, M.Si menggelar jumpa pers di ruang Meteorologi Early Warning System (MEWS), Kemayoran, Jakarta, kemarin (26/11). Jumpa pers ini dilakukan untuk mengimbau masyarakat di wilayah Indonesia agar siaga dengan situasi cuaca dalam 3 hari ke depan yang berpotensi menimbulkan dampak lebih dari biasanya.
"BMKG dengan ini menyampaikan kepada masyarakat bahwa dalam 3 hari ke depan akan ada peningkatan intensitas hujan disertai angin kencang yang juga berdampak pada peningkatan tinggi gelombang serta dapat berpotensi menimbulkan puting beliung" ucap KBMKG.
Pada tanggal 26 November 2017, BMKG memantau adanya dua bibit siklon tropis, yaitu di Samudera Hindia Selatan Jawa dan Barat Daya Bengkulu. Bibit siklon tropis tersebut mengakibatkan terbentuknya pola belokan angin (shear) dan konvergensi di wilayah Indonesia. Hal ini akan berdampak pada peningkatan tinggi gelombang, hujan lebat, angin kencang, maupun potensi puting beliung di daerah sekitarnya.
Selain itu, terdapat aliran massa udara basah dari Barat dan Utara yang cukup luas dari Samudra Hindia yang mengakibatkan peningkatan curah hujan di sebagian besar Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. BMKG juga memperkirakan bahwa dalam beberapa hari ke depan terdapat peningkatan potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di beberapa wilayah berikut:
Sementara untuk prakirakan satu pekan ke depan, KBMKG menyampaikan bahwa akan ada potensi peningkatan tinggi gelombang di beberapa perairan berikut :
Dengan adanya situasi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengeluarkan beberapa imbauan pada masyarakat, yaitu :
Pada tanggal 26 November 2017, BMKG memantau adanya dua bibit siklon tropis, yaitu di Samudera Hindia Selatan Jawa dan Barat Daya Bengkulu. Bibit siklon tropis tersebut mengakibatkan terbentuknya pola belokan angin (shear) dan konvergensi di wilayah Indonesia. Hal ini akan berdampak pada peningkatan tinggi gelombang, hujan lebat, angin kencang, maupun potensi puting beliung di daerah sekitarnya.
Selain itu, terdapat aliran massa udara basah dari Barat dan Utara yang cukup luas dari Samudra Hindia yang mengakibatkan peningkatan curah hujan di sebagian besar Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. BMKG juga memperkirakan bahwa dalam beberapa hari ke depan terdapat peningkatan potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di beberapa wilayah berikut:
- Pulau Sumatera : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung.
- Pulau Jawa : Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT.
- Pulau Kalimantan : Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah bagian Selatan, Kalimantan Timur bagian Selatan, Kalimantan Selatan
- Pulau Sulawesi: Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Sementara untuk prakirakan satu pekan ke depan, KBMKG menyampaikan bahwa akan ada potensi peningkatan tinggi gelombang di beberapa perairan berikut :
- Tinggi gelombang 1.25 - 2.5 meter (Moderate Sea) berpeluang terjadi di Perairan timur Simelue hingga Kep. Nias, Laut Natuna, perairan selatan Bali hingga P. Sawu, Selat bali - Lombok- alas bagian selatan, Selat Karimata, Selat Sunda bag.utara, perairan selatan Kalimantan, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sumbawa, Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, Laut Maluku bagian utara, perairan Bitung -Manado, perairan utara Kep. Halmahera hingga Papua, Laut Halmahera
- Tinggi Gelombang 2.5 - 4 meter (Rough Sea) berpeluang terjadi di perairan barat Aceh hingga Kep. Mentawai, perairan Bengkulu hingga barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Samudra Hindia barat Kep. Mentawai hingga selatan Jawa barat, L. Cina Selatan, perairan utara Kep. Anambas- Kep. Natuna, Laut Jawa, Perairan utara Kep. Sangihe - Kep. Talaud.
- Tinggi Gelombang 4 - 6 meter (Very Rough Sea) berpeluang terjadi di Laut Andaman, Samudra Hindia Barat Aceh, Samudra Hindia barat daya Bengkulu dan Samudra Hindia selatan jawa tengah
Dengan adanya situasi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengeluarkan beberapa imbauan pada masyarakat, yaitu :
- Untuk waspada potensi genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir dan longsor ;
- waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang/roboh ;
- agar tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat/petir ;
- mewaspadai kenaikan tinggi gelombang ;
- mewaspadai hujan lebat disertai angin kencang yang berbahaya bagi kapal berukuran kecil;
- serta menunda kegiatan penangkapan ikan secara tradisional hingga gelombang tinggi mereda
INFORMASI SIKLON TROPIS
Siklon Tropis CEMPAKA
1. Analisa 27 November 2017 pukul 19.00 WIB :
- Posisi : Perairan sebelah selatan Jawa Tengah sekitar 8,6LS, 110,8BT (sekitar 100 km sebelah selatan tenggara Cilacap)
- Arah dan kecepatan gerak : timur laut, kecepatan 5 knots (9 km/jam) bergerak menuju wilayah Indonesia
- Tekanan terendah : 999 mb
- Kekuatan : 65 km/jam (35 knots)
2. Prakiraan 24 jam (tanggal 28 November 2017 pukul 19.00 WIB) :
- Posisi : Perairan sebelah selatan Jawa Tengah, sekitar 8,3LS, 109,1BT (sekitar 165 km sebelah barat barat daya Cilacap)
- Arah dan kecepatan gerak: barat, kecepatan 4 knot (8 km/jam) bergerak menuju wilayah Indonesia
- Tekanan terendah : 996 mb
- Kekuatan : 75 km/jam (40 knots)
3. Dampak di wilayah Indonesia :
Siklon Tropis CEMPAKA memberikan dampak berupa :
- Hujan Dengan Intensitas Sedang Hingga Lebat Disertai Angin Kencang Berpotensi Terjadi Di Wilayah Banten, Dki Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Dan Jawa Timur.
- Angin kencang hingga 20 knot berpotensi terjadi di wilayah Banten hingga Yogyakarta
- Gelombang tinggi 1.25 - 2.5 Meter di Selat Sunda bagian Utara, Laut Jawa bagian Tengah, Perairan Utara Jawa Timur Hingga Kep. Kangean, Laut Sumbawa, Selat Bali – Selat Alas – Selat Lombok bagian Selatan, Perairan Selatan Bali hingga Pulau Sumba
- Gelombang tinggi 2.5 - 4 meter di wilayah Perairan Selatan Jawa Timur dan Laut Jawa bagian Timur
- Gelombang tinggi 4 - 6 meter di Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Banten hingga Jawa Barat, Samudera Hindia Barat Bengkulu hingga Selatan Jawa Tengah
references by BMKG