Quantcast
Channel: AGUNKz scrEaMO BLOG | {Agung YuLy Diyantoro}
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2971

Tips Cara Agar Shaum Puasa Ramadhan Berkualitas

$
0
0
Shaum Ramadhan itu wajib bagi setiap muslim/muslimah yang baligh (dewasa), berakal, dalam keadaan sehat, dan dalam keadaan mukim (tidak melakukan safar/perjalanan jauh) dan juga tidak dalam melanggar hukum yang dibenarkan untuk tidak melaksanakannya.

Peringatan & Ancaman Kelak Di Kehidupan Setelah Mati bagi Orang yang Sengaja Membatalkan Puasa/ Tidak Shaum Di Bulan Rmadhan
 
Pada zaman ini kita sering melihat banyak di antara kaum muslimin yang meremehkan kewajiban yang agung ini. Jika kita lihat di bulan Ramadhan di jalan-jalan ataupun tempat-tempat umum, banyak orang yang mengaku muslim tidak melakukan kewajiban ini atau sengaja membatalkannya. Mereka malah terang-terangan makan dan minum di tengah-tengah saudara mereka yang sedang berpuasa tanpa merasa berdosa sama sekali. Padahal mereka adalah orang-orang yang diwajibkan untuk berpuasa dan tidak punya halangan sama sekali. 

dari sahabat Abu Umamah Al Bahili radhiyallahu ‘anhu. Beliau (Abu Umamah) menuturkan bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

”Ketika aku tidur, aku didatangi oleh dua orang laki-laki, lalu keduanya menarik lenganku dan membawaku ke gunung yang terjal. Keduanya berkata,”Naiklah”. Lalu kukatakan,”Sesungguhnya aku tidak mampu.” Kemudian keduanya berkata,”Kami akan memudahkanmu”. Maka aku pun menaikinya sehingga ketika aku sampai di kegelapan gunung, tiba-tiba ada suara yang sangat keras. Lalu  aku bertanya,”Suara apa itu?” Mereka menjawab,”Itu adalah suara jeritan para penghuni neraka.”
Kemudian dibawalah aku berjalan-jalan dan aku sudah bersama orang-orang yang bergantungan pada urat besar di atas tumit mereka, mulut mereka robek, dan dari robekan itu mengalirlah darah. Kemudian aku (Abu Umamah) bertanya,”Siapakah mereka itu?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Mereka adalah orang-orang yang berbuka (membatalkan puasa) sebelum tiba waktunya.”

(HR. An Nasa’i dalam Al Kubra, sanadnya shahih. Lihat Shifat Shaum Nabi, hal. 25). 


Puasa yang sia-sia adalah puasa yang tidak menghasilkan (pahala) apapun selain lapar, dahaga dan kepayahan. Sayangnya, justru puasa jenis inilah yang dilakukan oleh kebanyakan umat Islam, sebagaimana diisyaratkan oleh Baginda Nabi Muhammad saw., 
“Betapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan apapun dari puasanya itu selain lapar dan dahaga saja.” (HR ath-Thabrani).

Perkara apa saja yang bisa merusak atau membatalkan pahala puasa? Semua kemaksiatan atau dosa, kecil apalagi besar, hakikatnya bisa merusak atau membatalkan pahala puasa. 

Pertama: dosa mata. Banyak Muslim yang berpuasa, tetapi dia tidak bisa menahan diri dari memandang perkara yang haram. Contohnya adalah memandang aurat wanita yang bukan mahram, melihat gambar-gambar porno, dll. Puasa orang seperti ini tentu akan rusak, bahkan pahala puasanya bisa hilang tak berbekas. Ini karena menjaga pandangan dari perkara-perkara yang haram adalah wajib (Lihat: QS an-Nur [24]: 30-31).

Kedua: dosa lisan. Puasanya seorang Muslim yang tidak dibarengi dengan menahan diri dari membicarakan keburukan orang lain (ghibah) juga akan rusak, bahkan tidak akan mendatangkan pahala apapun. Demikian pula kata-kata kotor/jorok dan keji seperti menyebar tuduhan palsu dll; akan merusak puasa atau membatalkan pahala puasa. Ini sebagaimana sabda Nabi SAW,  “Puasa itu adalah perisai. Karena itu jika salah seorang kalian berpuasa, janganlah ia berkata-kata kotor/jorok dan berdusta.” (HR Ahmad).

Rasulullah SAW juga bersabda, “Siapa saja yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan malah mengamalkannya, maka Allah tidak membutuhkan lapar dan haus yang dia tahan.” (HR al-Bukhari).
Rasulullah SAW pun bersabda, “Puasa itu bukan hanya menahan makan dan minum saja, tetapi juga menahan diri dari perkataan sia-sia dan jorok.” (HR Ibnu Majah dan al-Hakim).

Ketiga: dosa telinga. Contohnya adalah mendengarkan kata-kata kotor/jorok, mendengarkan keburukan-keburukan orang lain, bahkan sekadar mendengarkan lagu-lagu yang penuh dengan syair-syair yang mempropagandakan kemaksiatan, dll. Semua itu bisa merusak puasa atau membatalkan pahala puasa.

Keempat: dosa tangan. Contohnya adalah menyentuh, merangkul atau bahkan memeluk wanita yang bukan mahram; memukul orang lain tanpa alasan yang haq; mencuri; dll.

Kelima: dosa kaki. Contohnya adalah berjalan-jalan ke tempat-tempat yang memungkinkan dirinya terjerumus ke dalam dosa, seperti tempat-tempat hiburan atau keramaian di mana banyak wanita yang membuka aurat berlalu-lalang, tempat-tempat yang memungkinkan terjadinya ikhtilath (campur-baur laki-laki perempuan), dll.

Keenam: dosa anggota tubuh lainnya. Tentu, ini mencakup semua perilaku yang bisa mendatangkan dosa. Contohnya adalah membuka aurat meski sekadar memperlihatkan selembar rambutnya, ber-khalwat atau ber-ikhtilath, melakukan transaksi ribawi, suap-menyuap, korupsi, melakukan dosa besar seperti zina atau membunuh, menzalimi orang lain (menyakiti tubuhnya, merampas hartanya, menodai kehormatannya, dll). 

Terkait dengan semua ini, Ibnu Rajab al-Hanbali bertutur, “Ketahuilah, amalan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT  dengan meninggalkan berbagai syahwat yang halal di luar Ramadhan (seperti makan/minum atau berhubungan suami-istri, pen) tidak akan sempurna hingga seseorang meninggalkan perkara yang Allah SWT larang yaitu berdusta, bertindak zalim serta bermusuhan dengan sesama manusia dalam masalah darah, harta dan kehormatan.” (Latha’if al-Ma’arif, 1/168).

Jabir bin ‘Abdillah juga bertutur, “Jika kamu berpuasa, hendaklah pendengaran, penglihatan dan lisanmu turut berpuasa dari dusta dan hal-hal haram. Janganlah kamu menyakiti tetangga. Bersikap tenang dan berwibawalah di hari puasamu. Janganlah kamu jadikan hari-hari puasamu dan hari tidak berpuasamu sama saja.” (Lihat: Latha’if al-Ma’arif, 1/168).

Alhasil, agar puasa kita tak sia-sia, marilah kita meninggalkan perkara-perkara yang haram, syubhat maupun hal-hal yang tak berguna. 



Meminimalisir Agar Pahala Puasa Shaum Ramadhan kamu Aman 


Unlike/Unfollow Akun Sosial Media

Lakukan hal tersebut jika akun tersebut seperti kamu ketahui selalu/kadanga menampilkan gambar/foto seksi, berita mesum ataupun



Jangan Nyalakan TV

Biasanya acara, iklan, ataupun sinetron kadang ada yang menampilahn wanita seksi atau malah menjadi acara ajang bergunjing.



Hindari Membaca Majalah/ Situs Web/Blog

Kurangi melakukan pencarian gambar atau mengunjungi sistu web yang biasanya terdapat iklan ataupun berita-berita menggunjing artis, konten mesum, pornografi ataupun. hal lainnya yang mengundang dosa mata baik sengaja ataupun tidak.


Hindari Jalan-Jalan Ngabuburit Ke Tempat Umum Yang Terlalu Ramai

Biasanya akan banyak remaja-remaja, atau ibu-ibu yang berpakaian sesuka hatinya, mengurangi hal tersebut sebaiknya keluar rumah seperlunya saja






Nanti diupdate lagi kalau ada inspirasi..







Viewing all articles
Browse latest Browse all 2971