Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan fenomena La Nina semakin menguat di akhir tahun 2017. Namun itu tidak signifikan dalam penambahan curah hujan.
"Secara klimatologis La Nina di musim hujan yaitu penambahan curah hujan dari normalnya kurang signifikan," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) BMKG Indonesia Hary Djatmiko saat dihubungi Republika, Jumat (15/12).
Ia menyebutkan, prediksi BMKG, curah hujan pada Desember 2017 berada pada kisaran menengah sampai tinggi (200 - 500mm/bulan) berpeluang di Sulawesi Selatan bagian selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua bagian selatan.
Kemudian sifat hujan didominasi normal, terutama di Sumatra bagian utara, sebagian besar Kalimantan, Jawa bagian barat dan timur, Bali, NTB, Sulawesi bagian utara dan sebagian besar Papua.
Sementara prediksi curah hujan dasarian II Desember 2017 yaitu curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia berada pada kisaran menengah hingga tinggi (50 300mm/Das), curah hujan tinggi berpeluang di Jawa bagian barat dan tengah, dan sekitar Pegunungan Jayawijaya bagian timur.
"Sedangkan curah hujan rendah di sekitar Kalimantan Timur (Kaltim) bagian selatan dan barat dan selatan Gorontalo," ujarnya.
Apa Dampak La Nina Di Indonesia?
Karena La Nina merupakan kebalikan dari El Nino, maka dampak yang ditimbulkan pun merupakan kebalikan dari dampak El Nino juga. Beberapa dampak dari La Nina adalah sebagai berikut:
La Nina adalah meningkatnya curah hujan di wilayah Pasifik Ekuatorial Barat, yang di mana Indonesia termasuk di dalamnya. La Nina membuat cuaca cenderung menjadi hangat dan lebih lembab. Fenomena La Nina yang meningkatkan curah hujan, membuat cuaca pada musim kemarau Indonesia, menjadi lebih basah.
La Nina akan sangat terasa dampaknya bagi kota dan daerah yang tidak mempunyai resapan air yang bagus, contohnya Jakarta. Di mana hujan yang terjadi selama beberapa jam sudah cukup untuk membuat Jakarta tergenang banjir.
La Nina juga terasa di beberapa kota dan daerah di Indonesia seperti Solo, Banjarnegara, Wonogiri, Cilacap, dan daerah yang lainnya, yang akan membuat potensi banjir dan longsor di daerah tersebut meningkat.
Dampak La Nina juga berpengaruh terhadap permasalahan-permasalahan kesehatan yang meningkat seiring dengan tingginya potensi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Banyaknya penyakit-penyakit menular Water-borne disease (penyakit yang terbawa air) seperti, Diare, demam tipus, kolera,disentri, leptospirosis, dan hepatitis A perlu diwaspadai terutama pada daerah-daerah yang rawan banjir.
Sementara dampak dari La Nina terhadap nelayan adalah berkurangnya tangkapan ikan yang dikarenakan kurangnya kandungan klorofil-a yang merupakan makanan ikan di lautan. Dan dampaknya bagi petani, negatif dan positif, negatifnya adalah banjir yang mengancam persawahan dan kebun, dan positifnya adalah kondisi pengairan pada lahan pertanian akan tetap basah dikarenakan hujan tetap turun meskipun pada musim kemarau.
Pada sektor pertanian sendiri, dampak Fenomena La Nina bisa berdampak positif atau negatif, dampak negatif adalah bisa terdapat kerugian materiil karena banjir di lahan pertanian. Lalu dampak positif pada pertanian adalah areal persawahan tidak perlu kuatir mengenai masalah pengairan pada musim kemarau, karena pada musim kemarau di tahun 2017 nanti diperkirakan tidak akan kekurangan air.
references by republika,
images by radar banyumas
Ia menyebutkan, prediksi BMKG, curah hujan pada Desember 2017 berada pada kisaran menengah sampai tinggi (200 - 500mm/bulan) berpeluang di Sulawesi Selatan bagian selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua bagian selatan.
Kemudian sifat hujan didominasi normal, terutama di Sumatra bagian utara, sebagian besar Kalimantan, Jawa bagian barat dan timur, Bali, NTB, Sulawesi bagian utara dan sebagian besar Papua.
Sementara prediksi curah hujan dasarian II Desember 2017 yaitu curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia berada pada kisaran menengah hingga tinggi (50 300mm/Das), curah hujan tinggi berpeluang di Jawa bagian barat dan tengah, dan sekitar Pegunungan Jayawijaya bagian timur.
"Sedangkan curah hujan rendah di sekitar Kalimantan Timur (Kaltim) bagian selatan dan barat dan selatan Gorontalo," ujarnya.
Apa Dampak La Nina Di Indonesia?
Karena La Nina merupakan kebalikan dari El Nino, maka dampak yang ditimbulkan pun merupakan kebalikan dari dampak El Nino juga. Beberapa dampak dari La Nina adalah sebagai berikut:
- Angin pasat timur menguat
- Indonesia mengalami peningkatan pada curah hujan, karena Indonesia menjadi daerah bertekanan rendah
- Banyak terjadi banjir (baca: jenis banjir) di wilayah Indonesia karena tingginya curah hujan
- Daerah perairan barat berpotensi hujan
La Nina adalah meningkatnya curah hujan di wilayah Pasifik Ekuatorial Barat, yang di mana Indonesia termasuk di dalamnya. La Nina membuat cuaca cenderung menjadi hangat dan lebih lembab. Fenomena La Nina yang meningkatkan curah hujan, membuat cuaca pada musim kemarau Indonesia, menjadi lebih basah.
La Nina akan sangat terasa dampaknya bagi kota dan daerah yang tidak mempunyai resapan air yang bagus, contohnya Jakarta. Di mana hujan yang terjadi selama beberapa jam sudah cukup untuk membuat Jakarta tergenang banjir.
La Nina juga terasa di beberapa kota dan daerah di Indonesia seperti Solo, Banjarnegara, Wonogiri, Cilacap, dan daerah yang lainnya, yang akan membuat potensi banjir dan longsor di daerah tersebut meningkat.
Dampak La Nina juga berpengaruh terhadap permasalahan-permasalahan kesehatan yang meningkat seiring dengan tingginya potensi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Banyaknya penyakit-penyakit menular Water-borne disease (penyakit yang terbawa air) seperti, Diare, demam tipus, kolera,disentri, leptospirosis, dan hepatitis A perlu diwaspadai terutama pada daerah-daerah yang rawan banjir.
Sementara dampak dari La Nina terhadap nelayan adalah berkurangnya tangkapan ikan yang dikarenakan kurangnya kandungan klorofil-a yang merupakan makanan ikan di lautan. Dan dampaknya bagi petani, negatif dan positif, negatifnya adalah banjir yang mengancam persawahan dan kebun, dan positifnya adalah kondisi pengairan pada lahan pertanian akan tetap basah dikarenakan hujan tetap turun meskipun pada musim kemarau.
Pada sektor pertanian sendiri, dampak Fenomena La Nina bisa berdampak positif atau negatif, dampak negatif adalah bisa terdapat kerugian materiil karena banjir di lahan pertanian. Lalu dampak positif pada pertanian adalah areal persawahan tidak perlu kuatir mengenai masalah pengairan pada musim kemarau, karena pada musim kemarau di tahun 2017 nanti diperkirakan tidak akan kekurangan air.
references by republika,
images by radar banyumas