Pada kuartal pertama 2016, dilaporkan terjadi peningkatan domain ransomware sebesar 35 kali dibandingkan dengan tahun 2015. Hasil tersebut berdasarkan dari laporan perusahaan kontrol jaringan, Infoblox, yang dilansir IT Pro Portal, Rabu (1/6/2016).
Saat ini, Amerika Serikat masih menjadi negara dengan penyumbang domain ransomware terbesar. Negara Adidaya tersebut menyumbang domain sebesar 40 persen dari total domain ransomware di dunia. Sedangkan, negara Jerman mengalami penurunan sebesar 20 persen dan menjadikannya ke peringkat kedua.
Ransomware sendiri merupakan tipe serangan di mana peretas menempatkan malware (virus) pada komputer korban yang mengenkripsi semua file/data. Kemudian peretas tersebut akan meminta tebusan sejumlah uang kepada korbannya untuk bisa membuka enkripsi yang dipasang oleh peretas.
Pada awal serangannya, ransomware menyasar kepada pengguna komputer pribadi, namun mereka menyadari juga dapat meraih keuntungan lebih besar dari perusahaan-perusahaan bisnis. Saat ini serangan ransomware yang populer terjadi yakni dari CryptoWall yang merugikan perusahaan bisnis senilai USD325 juta.
references by okezone