Dalam hitungan pekan kedepan, Liga 1 musim 2018 akan bergulir. Jika sesuai dengan rencana terbaru, kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia itu akan menggelar kick off pertamanya pada 10 Maret 2018. Meski belum bergulir, simpul-simpul kekuatan dan peta persaingan sudah mulai terbaca. Salah satunya berkaca dari gelaran Piala Presiden 2018.
Dalam kompetisi pramusim tersebut, beberapa tim mampu mempertahankan nama besar mereka dengan performa maksimal. Sejumlah tim lain, yang mulanya tak diunggulkan, juga berhasil membuktikan diri sebagai ancaman baru.
Hal ini diakui gelandang Persib Bandung, Kim Jeffrey Kurniawan. Meski masih berkutat dengan penyembuhan cedera, pesepak bola kelahiran Jerman itu tetap memantau fase demi fase Piala Presiden 2018.
Dari sana, Kim Jeffrey mengaku sudah mengantongi sejumlah nama tim yang berpotensi menjadi kekuatan besar di Liga 1 2018. Termasuk menyulitkan langkah Persib di kompetisi utama tersebut. Menurut Kim, setidaknya ada empat tim yang patut diwaspadai.
"Kita semua sudah bisa melihat di Piala Presiden, Persija bagus. Madura (United), Bali (United), PSMS (Medan) juga," kata dia di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Senin, 19 Februari 2018.
Rekam jejak tim pesaing Persib
Sebagai juara Piala Presiden 2018, Persija Jakarta jelas tak akan luput dari kewaspadaan tim-tim peserta Liga 1 2018. Musim lalu, Macan Kemayoran mengakhiri kompetisi di peringkat keempat Liga 1 2017.
Sementara Madura United menghuni peringkat kelima di Liga 1 2017. Mereka memang hanya bisa sampai pada perempat final di kompetisi Piala Presiden 2018. Namun gugurnya tim ini semata karena keberuntungan. Mereka kalah adu penalti dari Bali United.
Nama ketiga, Bali United juga patut diwaspadai. Pada kompetisi Piala Presiden 2018, tim ini meraih gelar runner up setelah kalah dari Persija di laga final. Pada Liga 1 musim lalu, Serdadu Tridatu juga berstatus runner up di bawah Bhayangkara FC.
Sementara PSMS Medan, meski berstatus tim promosi dari Liga 2 musim lalu, terbukti bisa menjadi ancaman baru bagi tim-tim petahana. Sebagai pendatang baru, Ayam Kinantan justru tampil perkasa dengan lolos ke semi final Piala Presiden 2018. Apa lagi, tim ini memiliki modal kuat dari sisi moril. Salah satunya karena dilatih oleh Djadjang Nurdjaman, sosok yang sukses mengangkat mereka dari Liga 2 ke Liga 1, sekaligus pernah membawa Persib juara di Liga Super Indonesia musim 2014.
Lika-Liku Perjuangan Kim Jeffrey Kurniawan, Termasuk Tak Menyerah Saat Cedera Parah
Kim Jeffrey Kurniawan menepi dari lapangan hijau dalam waktu yang cukup akibat cedera pada akhir Liga 1 2017.
Sepekan terakhir, pascapengobatan di Jerman, gelandang mungil itu sudah kembali dengan skuat asuhan Mario Gomez. Namun, hingga saat ini, ia masih harus latihan terpisah di lapangan karena belum boleh latihan permainan bersama tim.
Ditemui saat mengisi coaching clinic di SD Taruna Bakti, Kota Bandung, Selasa (20/2/2018), Kim Jeffrey Kurniawan mengaku harus menjaga asupan gizi dan nutrisi supaya tulang kakinya cepat kembali pulih.
Nutrisi yang ia butuhkan adalah kalsium untuk menjaga tulang tetap sehat.
"Setelah patah tulang, susu menjadi minuman yang penting untuk saya. Kebetulan memang saya dari dahulu senang minum susu," ujar Kim Jeffrey Kurniawan.
Pemain yang identik dengan nomor punggung 23 itu bukan tipe orang yang mudah menyerah, termasuk saat menghadapi cedera patah tulang.
Pria kelahiran Jerman ini sudah mengikuti sekolah sepak bola di Jerman sejak usianya empat tahun.
"Sejak SD hingga usia 19 tahun, saya terjun ke dunia sepak bola dan mengakhiri menjadi pemain bola di sana," ujar Kim Jeffrey Kurniawan.
Setelah berhenti bermain bola di Jerman, Kim Jeffrey Kurniawan sempat fokus untuk melanjutkan kuliah. Saat itu, sepakbola hanyalah sebagai kegiatan sampingan. Pada tahun 2011, ia mendapat panggilan untuk mengikuti seleksi Timnas U-23 Indonesia untuk tampil di SEA Games 2011.
Sayang, pelatih Timnas U-23 Indonesia kala itu, Rahmad Darmawan, tidak jadi memakai jasa Kim Jeffrey Kurniawan. Situasi itu sempat membuat Kim Jeffrey Kurniawan menjauh dari lapangan hijau lalu bergabung dengan klub futsal.
Pada 2013, dia kembali ke lapangan hijau setelah menerima panggilan pelatih Pelita Bandung Raya (PBR) Dejan Antonic.
Sejak itu, Kim Jeffrey Kurniawan memperlihatkan performa yang konsisten. Dejan Antonic pun membawa adik ipar Irfan Bachdim ke Persib Bandung pada musim 2016.
Ia sempat mendapat penolakan dari bobotoh tapi sang pemain tak menyerah.
Kepergian Dejan Antonic dari Persib Bandung awal kompetisi ISC 2016 tak membuatnya patah arang. Dia berusaha memperlihatkan menjadi line up di Persib Bandung bukan faktor "anak emas" Dejan Antonic. Alhasil, Djadjang Nurdjaman yang menggantikan Dejan Antonic, juga memberi kepercayaan besar kepada Kim Jeffrey Kurniawan.
Begitu pula Emral Abus yang kemudian menggantikan Djadjang Nurdjaman. Kim Jeffrey Kurniawan tetap jadi rencana besar sang pelatih. Kedatangan Mario Gomez pun tak lantas membuatnya tersingkir dari skuat Maung Bandung. Kim Jeffrey Kurniawan berharap segera bisa kembali ikut bertanding untuk membalas kepercayaan pelatih asal Argentina itu. Menurutnya, hanya ada satu kunci untuk bisa melewati lika-liku perjuangannya untuk jadi pesepakbola.
"Saya bisa seperti ini karena tidak patah semangat dan pantang menyerah untuk menggapai mimpi saya," ujarnya.
references by pikiranrakyat, tribunjabar