Quantcast
Channel: AGUNKz scrEaMO BLOG | {Agung YuLy Diyantoro}
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2971

Ciri & Tanda Cowok Yang Belum Pantas Dijadikan Suami?

$
0
0
Menemukan pasangan yang klik dan cocok di hati memang sulit, apalagi jika niatmu adalah menjalin hubungan cinta jangka panjang dan serius. Kamu pasti harus bisa menyeleksi mana pria yang sudah bisa jadi calon suami yang baik dan bisa #JagainKamu.


Tapi seperti apa sih menilai pria yang sudah bisa jadi calon suami yang baik? Ini nih sekian tanda bahwa dia adalah pria yang belum siap jadi calon suami yang baik.

1. Masih memprioritaskan kepentingan pribadi

Tidak salah memiliki prioritas yang baik, seperti misalnya mengejar karir yang mapan, mendapat pekerjaan menjanjikan atau menuntaskan pendidikan tinggi untuk masa depan, apalagi jika itu tujuannya agar bisa nyaman hidup denganmu. Namun jika ia justru memprioritaskan main game dengan teman, terobsesi dengan hobi kekanak-kanakan yang hanya menguras waktu dan bahkan sering mengabaikanmu, maka pikirkan lagi hubunganmu dengannya.

2. Memperhatikan tubuh wanita yang lewat

Ini adalah kebiasaan yang bukan hanya tidak sopan, namun juga tidak baik secara moral. Kamu tak bisa mempercayai pria yang masih suka memandang wanita cantik yang baru saja lewat. Kamu sudah bisa menilai seperti apa pikiran dan komitmennya yang rapuh jika seperti ini.


3. Belum bisa diajak berkomitmen

Ketika merencanakan kehidupan masa depan berdua, kalian harus sudah siap dengan risiko yang diambil. Harus tahu akan kehilangan apa dan apa yang akan dimiliki nantinya, itulah komitmen. Misalnya saja kehilangan kebebasan untuk bersenang-senang sepuasnya dengan teman dan melepaskan kebiasaan buruk yang masing khas dengan kehidupan pria lajang.

4. Dia tidak menghormati prinsip, pandangan dan pendapatmu

Setiap orang punya pandangan sendiri mengenai suatu hal. Jika ia tak bisa menerima apa yang kamu yakini, apalagi tidak bisa berkompromi dan justru menyerang baik atau mencoba menasihati seakan dia yang paling benar, pikirkan lagi untuk menjalin hubungan dengannya.

5. Jangan memilih pria yang tidak mempunyai pandangan tentang masa depan yang dia akan hadapi

Jangan pernah memilih seorang pria yang tidak jelas dalam menggapai impian tentang masa depannya. Seringkali pria seperti ini akan terus lari, meskipun dirimu menanyakan bagaimana tentang hari esok, bagaimana tentang pekerjaan yang akan dia capai, dan bagaimana caranya dia akan melalui masa depan yang penuh rintangan ini. Beberapa pria yang hanya seenaknya sendiri, dia hanya akan menjawab ‘jalani saja hubungan hari ini’, yang berarti dia sendiri tidak pernah mengerti bagaimana hari esoknya tentang keseriusan hubunganmu dengannya dan bagaimana keseriusannya dalam mendapat suatu pekerjaan yang lebih baik guna menggapai bahtera rumah tangga denganmu kelak. Pria seperti nii tidak akanpernah mau menjawab hal tersebut dan cenderung menghindari pembicaraan ini

6. Jangan memilih pria yang suka sekali lari dari tanggung jawab dirinya sendiri dan orang lain

Hal ini mungkin saja terlihat sangat sederhana sekali, dimana terkadang pria seperti ini meremehkan arti dari sebuah tanggung jawab. Kamu bisa dengan mudah menilainya, dari mulai melakukan hal yang terkecil seperti lupa kaan sesuatu hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain, apalagi dengan keluarganya. Pria seperti ini sering meremehkan hal yang menjadi tanggung jawabnya, apalagi saat menjalani sebuah hubungan pastilah kamu akan sering sekali dikecewakan olehnya. Dan jika dia tidak mau berubah, pada saat menjalani rumah tanggapun dia tidak akan berubah dan akan gagal menjadi seorang ayah yang bertanggung jawab bagi anak anakmu kelak

7. Jangan memilih pria yang sering emosi dan pemarah terlebih suka bermain tangan

Hal ini seringkali dialami oleh wanita, dimana di saat dia menjalani dengan pria temperamen yang suka marah dan terkadang ringan tangan dengan kekerasan. Dimana wanita terkadang berpikir jika suatu saat nanti ketika tengah menikah, maka perangai pria seperti ini akan dapat berubah. Jika kamu berpikir seperti itu maka kamu salah, sebab pria dengan kriteria emosional seperti ini tidak akanpernah berubah sampai kapanpun apalagi saat menjalani rumah tangga, maka perangai pra seperti ini akan selalu dia ulangi dan ulangi. Tidak jarang terkadang pria seperti ini meminta maaf setelah melakukan hal tersebut, namun di keesokan harinya dia akan mengulangi lagi dan lagi serta tidak akan pernah bisa berubah


8.Jangan memilih pria yang hanya berani mengandalkan harta kedua orang tuanya


Jangan pernah memilih seorang pria seperti nii, dimana yang dia andalkan hanyalah harta dari kedua orang tuanya. Bahkan sampai saat ini pria seperti ini tidak akan pernah mengenal dengan arti sebuah perjuangan hidup, dimana dia seringkali meremehkan orang lain yang tidak memiliki harta. Jangan pernah terjebak dengan harta sesaat dari pria ini, sebab apa yang dia dapatkan selama ini dan dia miliki selama ini bukanlah dari hasil jerihpayahnya sendiri. Dan seringkali saat berumah tangga, dia akan sering merusak suatu rumah tangga daripada membangun rumah tangga. Sebab dia tidak akan pernah mau hidup dengan perjuangan dan yang ada hanyalah sebuah hidup yang penuh dengan gelimang harta




  • Pertama-tama yang kita cari tentunya adalah jika cowok kita tersebut pada saat kita menikah dengannya nanti bisa menjadi imam yang baik. Tidak hanya baik bagi kita selaku istrinya melainkan juga baik kepada anak-anak kita kelak. Dengan memiliki calon suami yang beriman maka dapat dipastikan dia akan bisa membawa calon istri dan calon anak-anaknya nanti ke kehidupan yang lebih agamis, lebih nyaman, lebih damai, lebih baik secara keseluruhan.
  • Cowok yang bisa menghormati orang lain. Dengan sikapnya yang selalu dapat menghormati dan menghargai orang lain tentu saja cowok kita tersebut juga bisa melakukan hal demikian kepada kita, terlebih kepada orang tuanya, orang tua kita dan kepada orang yang lebih tua dari kita.
  • Cowok yang selalu memiliki sikap jujur. Sikap jujurnya tersebut tidak hanya di tunjukkan pada saat-saat awal masa perkenalan dan penjajagan melainkan juga setelahnya. Yaitu pada saat kita telah menjalani suatu hubungan yang serius, yang mengarah ke jenjang pernikahan. Dia bisa menceritakan secara jujur tentang masa lalunya, tentang keluarganya dan tentang apapun yang ada di dalam dirinya. Dan dari sini kita bisa mengetahui apakah cowok kita itu membohongi kita pada saat di bertemu dengan wanita lain yang kita tidak kenal maupun untuk hal-hal yang lain.
  • Cowok yang bisa mengelola keuangannya dengan baik. Meskipun dia mendapatkan gaji yang cukup besar dari pekerjaannya namun dia bisa mengendalikan dirinya untuk tidak menghabiskan gajinya tersebut. Dia hanya akan membeli barang-barang yang betul-betul diperlukan. Dia juga tidak suka meminjam atau berhutang. Gajinya yang masih tersisa dia tabungkan atau untuk investasi yang penting.
  • Cowok yang suka sekali bercanda. Hidupnya dia isi dengan seimbang, antara yang serius dengan sesuatu yang santai.
  • Cowok yang sayang sekali kepada keluarganya. Kalau dia bisa sayang dengan keluarganya maka dipun bisa sayang juga kepada kita dan seluruh keluarga kita tentunya.
  • Cowok yang bisa kita mintai tolong untuk membantu pekerjaan rumah. Selain bisa menyelesaikan pekerjaaan di kantornya dengan baik dan tepat waktu, pada saatnya nanti kalau sudah menikah dan mempunyai anak-anak, dia bisa juga bekerja sama dengan kita bahu membahu menyelesaikan pekerjaan rumah dan membimbing anak-anak.
  • Cowok yang memimpin dengan memberikan contoh yang baik. Kalau dia ingin kita mengikuti apa yang dia maui maka dia juga melakukan apa yang dia perintahkan. Seperti misalnya dia menginginkan kita untuk sholat lima waktu dengan tepat maka pada jam waktunya sholat dia akan langsung sholat, tidak menunda-menunda. Jadi di sini dia memberikan contoh atau tindakan yang nyata juga, tidak dengan kata-kata saja.
  • Cowok yang memiliki rasa tanggung jawab yang sangat tinggi. Dia mempunyai pekerjaan yang mapan, yang bisa dia gunakan untuk menghidupi istri dan anak-anaknyan kelak dengan baik.
  • Cowok yang pola pikirnya dewasa. Yang bisa menghadapi dan menyelesaikan segala sesuatu dengan matang dan bijaksana, tidak grusa grusu. Meskipun itu persoalan yang sangat pelik sekalipun.
  • Cowok yang sangat pandai menjaga perasaan orang lain. Kalau dia bisa menjaga perasaan orang lain maka diapun bisa menjaga perasaan kita. Dia akan sangat berhati-hati jika ingin mengutarakan sesuatu.
  • Cowok yang bisa membedakan bahwa apa yang dia lakukan kepada calon istrinya itu adalah merupakan bentuk dari tanggung jawab dan rasa sayang, bukan pengorbanan. Jadi dia akan melakukan segala sesuatunya dengan perasaan ikhlas, tidak terpaksa.
  • Cowok yang pandai memilih teman dalam pergaulan sehari-harinya. Kalau teman-temannya baik maka dia dan kitapun akan dapat selalu terhindar dari sesuatu yang tidak baik.
  • Cowok yang tidak memiliki kebiasaan yang buruk. Seperti suka merokok, keluar malam jika tidak penting sekali. Kalaupun terpaksa harus keluar malam itupun karena ada masalahnya dengan pekerjaan.
  • Cowok yang selalu ada buat kita pada saat kita butuhkan. Bisa menjadi penyemangat kita, bisa menghibur kita jika kita sedang menghadapi suatu masalah yang pelik dan sangat membutuhkan kehadiran dia.
  • Cowok yang bisa membuat kita aman dan nyaman jika berada di sampingnya. Karena hal inilah yang akan kita bawa sampai ke kehidupan pernikahan nanti. Kalau wajah yang ganteng itu hanyalah bonus. Karena supaya pernikahan kita bisa langgeng yang dibutuhkan adalah rasa aman dan nyaman tersebut.
  • Cowok yang pintar, yang memiliki pengetahuan yang sangat luas. Dengan pengetahuan yang dia miliki tersebut bisa membawa kita menjadi orang yang berilmu, yang punya wawasan dan pandangan yang luas. Dan dengan kepintarannya dia bisa membimbing anak-anaknya menjadi anak yang pintar pula.
  • Cowok yang bisa menempatkan dirinya dengan baik, bisa bergaul dengan siapa saja. Kalau dia sedang kita ajak untuk bergabung dengan teman-teman kita maka diapun bisa menyesuaikan diri dengan baik. Begitu pula halnya jika dia diajak bicara dengan orang tua kita.
  • Cowok yang mau meluangkan waktunya. Walaupun cowok kita sedang disibukkan dengan pekerjaannya di kantor yang sangat menyita waktu dan pikirannya, dia masih sempat untuk menelepon kita, untuk berkomunikasi menanyakan kabar dan lain sebagainya.
  • Cowok yang bisa membaur dengan keluarga kita. Kalau kita ajak bergabung dengan acara-acara yang diadakan oleh keluarga kita maka cowok kita tadi bisa leluasa mengobrol dengan akrab dan santai dengan para sanak saudara kita.




Ciri Lelaki yang Tidak Boleh Dijadikan Suami Oleh Wanita Menurut Islam

Semua orang mendambakan hidup bahagia. Terlebih setelah dia menikah. Karena perjalanan panjang manusia, tidak lepas dari keterlibatan keluarga di sekitarnya. Setiap lelaki ingin mendapatkan istri yang baik, menurut kriterianya. Demikian pula, setiap wanita ingin mendapatkan suami yang baik menurut kriterianya. Karena standar bahagia setiap manusia, berbeda-beda. Mungkin anda akan merasa terheran ketika melihat ada pasangan suami istri, yang perbandingan wajahnya ’selisih jauh’, ibarat langit dan bumi. Tapi bagi masing-masing, itulah kebahagiaan.

Karena itu, sangat sulit jika kami harus menyampaikan kriteria apa saja yang bisa membuat wanita bahagia. Mengingat semacam ini, kembali kepada selera. Hanya saja, menimbang beberapa dalil yang kami pahami, selain penampilan, ada 4 sifat baik lelaki yang penting untuk diperhatikan:

1. Akidah & Perilaku Maupun Agamanya baik

Nampaknya menjadi harga mati untuk yang satu ini. Agama dan sekaligus akhlak yang baik. Karena agama Allah turunkan agama ini sebagai acuan untuk bimbingan manusia. Dan dengan akhlaknya yang baik, dia akan berusaha mengamalkannya. Untuk itulah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan para wali, agar segera menerima pelamar putrinya, yang baik agama dan akhlaknya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan,

إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ، إِلَّا تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الأَرْضِ، وَفَسَادٌ عَرِيضٌ

Apabila ada orang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, yang meminang putri kalian, nikahkan dia. Jika tidak, akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar. (HR. Turmudzi 1084, Ibn Majah 1967, dan yang lainnya. Hadis ini dinilai hasan oleh al-Albani).

2. Lugu dengan keluarga dan tidak keras

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memisalkan wanita seperti al-Qawarir (gelas kaca). Fisiknya, dan hatinya lemah, sangat mudah pecah. Kecuali jika disikapi dengan hati-hati. Karena itu, tidak ada wanita yang suka disikapi keras oleh siapapun, apalagi suaminya. Maka sungguh malang ketika ada wanita bersuami orang keras. Dia sudah lemah, semakin diperparah dengan sikap suaminya yang semakin melemahkannya.

Sebaliknya, keluarga yang berhias lemah lembut, tidak suka teriak, tidak suka mengumpat, apalagi keluar kata-kata binatang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,

إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ، وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ

“Sesungguhnya kelembutan menyertai sesuatu maka dia akan menghiasinya, dan tidaklah kelembutan itu dicabut dari sesuatu, melainkan akan semakin memperburuknya.” (HR. Muslim 2594, Abu Daud 2478, dan yang lainnya).


3. Tanggung jawab dan perhatian dengan keluarga

Tanggung jawab dalam nafkah dan perhatian dengan kesejahteraan keluarganya.

Bagian ini merupakan perwujudan dari perintah Allah untuk semua suami,

وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

”Pergaulilah istri-istrimu dengan cara yang baik.” (QS. An-Nisa’: 19)

Beberapa suami terkadang tidak perhatian dengan keluarganya. Penghasilannya banyak dia habiskan untuk kebutuhan pribadi, sementara kebutuhan rumah lebih banyak ditanggung oleh istri. Lebih parah lagi, ketika terjadi perceraian, beberapa suami sama sekali tidak mau menafkahi anaknya. Sehingga yang menghidupi anaknya adalah ibunya.

Memang ada mantan istri setelah perceraian, namun tidak ada istilah mantan anak.

Kemudian, di sana ada beberapa sifat – selain penampilan – yang harus dijauhi. Karena lelaki yang memiliki sifat ini, tidak layak menjadi suami seorang muslimah.

1. Aqidahnya rusak

Aqidah yang rusak, bisa menyebabkan seseorang keluar dari islam. Karena kerusakan aqidah, merupakan gerbang kekufuran. Sementara Allah melarang wanita muslimah menikah dengan lelaki musyrik atau kafir.

وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّى يُؤْمِنُوا وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ

Janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. (QS. Al-Baqarah: 221)

Karena itu, perlu diwaspadai model lelaki yang demen dengan klenik, tenaga dalam, amalan-amalan pesugihan, pemikat orang, suka berteman dengan paranormal, bercita-cita mendapat karomah layaknya wali, atau merawat jimat. Umumnya mereka sangat sulit disembuhkan. Sekali percaya dengan dukun gurunya, biasanya terikat untuk terus jadi budak si dukun.

Beberapa istri sempat mengadukan keadaan suaminya ke konsultasisyariah.com. Karena sejak berteman dengan paranormal, kebiasaannya menjadi aneh, dan suka menjadikan istri sebagai objek percobaan.

Termasuk juga mereka yang memiliki pemahaman menyimpang, seperti pengikut Syiah, penganut wihdatul wujud, atau penganut tarekat sesat lainnya. Tidak ada yang bisa dipertahankan dari aqidah mereka.

2. Tidak pernah Shalat / Shalatnya Masih Bolong-Bolong

Shalat merupakan ibadah paling penting dalam islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan shalat sebagai batas antara mukmin dan kafir. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلَاةِ

Sesungguhnya pembatas antara seseorang dengan kesyirikan atau kekufuran adalah meninggalkan shalat. (HR. Ahmad 15183, Muslim 82, dan yang lainnya).

Kemudian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menjadikan shalat sebagai perjanjian besar umat islam. Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الْعَهْدَ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُم الصَّلَاةُ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ

Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat. Karena itu, siapa yang meninggalkannya maka dia kafir. (HR. Ahmad 22937, Nasai 463, Turmudzi 2621, dan dishahihkan al-Albani).

Karena alasan ini, para sahabat menghukumi orang yang meninggalkan shalat, sebagimana orang kafir. Seorang tabi’in, Abdullah bin Syaqiq mengatakan,

كَانَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَرَوْنَ شَيْئًا مِنَ الأَعْمَالِ تَرْكُهُ كُفْرٌ غَيْرَ الصَّلَاةِ

Dulu para sahabat, tidaklah mereka menganggap ada satu ibadah yang apabila ditinggalkan bisa menyebabkan kafir, selainshalat. (HR. Turmudzi 2622, dan dishahihkan al-Albani)

Orang tidak shalat, sejatinya sumber petaka di rumah tangga. Karena itu, hindari kriteria calon suami yang tidak shalat.

3. Tidak menjaga pergaulan dengan lawan jenis

Allah ta’ala melarang orang baik-baik untuk menikah dengan lelaki pezina atau wanita pezina, hingga mereka bertaubat dari zinanya.

الزَّانِي لَا يَنْكِحُ إِلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لَا يَنْكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ

”Laki-laki pezina tidak boleh menikah melainkan dengan perempuan pezina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan pezina tidak boleh dikawini melainkan oleh laki-laki pezina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin.” (QS. An-Nur: 3)

Diantara hikmah larangan menikahi mereka adalah agar istri tidak terkena imbas buruk dari kebiasaan suami yang pernah berzina namun belum taubat. Karena penyakit mudah suka terhadap lawan jenis, bisa saja kambuh. Terlebih jika dia pernah berhubungan di luar nikah. Sehingga perbuatannnya ini memicunya untuk selingkuh.

4. Berpenghasilan haram

Hidup serba kecukupan adalah dambaan setiap wanita. Dengan segala fasilitas yang lengkap, memudahkan dirinya untuk melakukan berbagai aktivitasnya. Namun itu semua hanya standar dunia. Standar yang hanya kembali pada kebahagiaan lahiriyah, yang tentu saja itu bukan segala-galanya. Konsekuensi menikah dengan lelaki berpenghasilan haram, berarti siap untuk makan harta haram hasil kerja suami. Rela untuk berbahagia dengan yang haram.

Dari Ka’ab bin Ujrah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ إِلَّا كَانَتْ النَّارُ أَوْلَى بِهِ

“Tidak ada daging yang tumbuh dari as-suht, kecuali neraka lebih layak baginya.” (HR. Turmudzi 614 dan dishahihkan al-Albani).

Ibnu Rusyd mengatakan,

ولم يختلف المذهب – المالكية – أن البكر إذا زوجها الاب من شارب الخمر، وبالجملة من فاسق، أن لها أن تمنع نفسها من النكاح، وينظر الحاكم في ذلك، فيفرق بينهما، وكذلك إذا زوجها ممن ماله حرام، أو ممن هو كثير الحلف بالطلاق

Ulama madzhab Malikiyah tidak berselisih pendapat bahwa seorang gadis yang dinikahkan ayahnya denagn lelaki peminum khamr atau lelaki fasik secara umum, dia berhak untuk menolak lamaran nikah, sementara hakim menimbang masalah dan memisahkan keduanya. Demikian pula jika dia dinikahkan dengan orang yang hartanya haram atau lelaki yang suka mengancam talak (Bidayatul Mujtahid, Hal. 404).

Berfikir 1000 kali untuk memiliki calon suami pegawai bank, berpenghasilan riba di luar bank, atau bekerja membantu proyek yang haram, pegawai perusahaan barang haram, dst. Halal haram penghasilan orang tua, menentukan keberlangsungan hidup anaknya.

5. Perokok berat

Selain merugikan kesehatan, merokok juga dapat membuat sebagian besar wanita ill feel. Ada beberapa alasan, mengapa mereka tidak suka perokok,

Pertama, aroma tubuh seorang perokok tidak sedap apalagi perokok berat. Bagi orang yang tidak merokok, ngobrol bersama perokok adalah sebuah siksaan batin. Dia dipaksa sabar untuk menahan nafas bau mulutnya yang sangat tidak sedap.
Kedua, kebutuhan beli rokok, jelas mengurangi kantong tabungan sang suami. Jika kebutuhan rokok 10 ribu/bungkus/hari, dalam satu bulan suami menghabiskan 300rb hanya untuk menambah sesak paru-parunya.
Ketiga, ancaman bahaya bagi perokok pasif. Beberapa kasus anak kecil yang meninggal karena dosa ayahnya, ahli hisab rokok. Sebenarnya dia sudah berupaya menghindari anaknya ketika merokok. Tapi endapan nikotin di baju sang ayah, tidak bisa dihindarkan dan tercium si anak.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah ingatkan, agar kita selalu berusaha menghindari hal yang membahayakan,

لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ

“Tidak boleh melakukan perbuatan yang membuat mudharat bagi orang lain baik permulaan ataupun balasan.” (HR. Ibnu Majah. Hadis ini di shahihkan oleh Albani).

Allahu a’lam








references by vemale, iwebpedia, konsultasisyariah

Viewing all articles
Browse latest Browse all 2971