Batuk kering dan berdahak punya satu kesamaan, yaitu sama-sama membuat penderitanya merasa tidak nyaman. Namun perbedaan ciri batuk kering dan berdahak juga perlu dipahami, untuk tahu pengobatan yang tepat agar lekas sembuh.
batuk bukan merupakan sebuah penyakit. Namun ini adalah gejala yang memberi sinyal bahwa ada yang sedang tidak beres terkait kondisi gangguan kesehatan seseorang.Kadang, batuk adalah reaksi alami tubuh ketika ada substansi asing yang masuk ke saluran pernapasan seperti debu atau alergen lain. Namun seringkali pula, batuk terjadi karena ada penyakit lain yang diawali dengan batuk, entah itu kering atau berdahak.
Batuk kering
Batuk kering adalah batuk yang terjadi tanpa menghasilkan lendir. Biasanya, penderita batuk kering umumnya akan mengalami batuk ini terus menerus dan sulit dikendalikan.Selain itu, batuk kering menyebabkan seseorang merasa belakang tenggorokan gatal dan kering. Terlebih, jika seharian beraktivitas di ruangan ber-AC atau kering.Batuk kering adalah sinyal bahwa sistem pernapasan seseorang mengalami iritasi atau peradangan. Biasanya, batuk kering akan terjadi beberapa hari setelah ada infeksi saluran pernapasan.Saat seseorang telah sembuh dari batuk berdahak, batuk kering bisa saja masih bertahan hingga beberapa hari atau beberapa minggu kemudian.Pemicu batuk kering bisa karena infeksi saluran napas atas (ISPA), asma, GERD, laringitis, alergi, sinusitis, atau penyakit lainnya.
Batuk berdahak
Dahak atau lendir yang dihasilkan saat seseorang mengalami batuk berdahak terjadi sebagai respon perlindungan diri alami tubuh. Contohnya, saat ada infeksi atau substansi asing yang masuk ke tubuh, sistem pernapasan akan memproduksi dahak atau lendir untuk menangkap alergen atau patogen tersebut.Perbedaan batuk kering dan berdahak lainnya bisa terlihat jelas dari cara orang tersebut saat batuk. Jika batuk kering cenderung sulit dikendalikan dan tidak mengandung lendir, batuk berdahak justru sebaliknya.Orang yang mengalami batuk berdahak akan terdengar basah saat terbatuk, dan merasakan keinginan untuk membuang dahaknya tersebut dengan meludah.Penyebab terjadinya batuk berdahak yang paling umum adalah infeksi saluran pernapasan atas, common cold, pneumonia, hingga bronkitis.
Penyebab batuk kering
Penyebab batuk kering dapat muncul disebabkan oleh beberapa kondisi sebagai berikut:
1. Asma
Asma adalah penyakit kronis pada saluran napas. Pada kondisi asma, saluran napas seseorang mengalami peradangan. Peradangan ini akan bertambah parah ketika ada yang memicunya.
2. Refluks asam lambung atau (GERD)
Refluks sam lambung yang naik kembali menuju kerongkongan dapat mengiritasi dinding kerongkongan. Iritasi inilah yang akan menimbulkan gejala batuk kering. Gejala lain yang dialami ketika seseorang mendertia GERD adalah rasa panas ataupun nyeri di ulu hati.
3. Post nasal drip
Post nasal drip merupakan tetesan lendir dari bagian belakang hidung yang dapat menimbulkan gejala batuk kering.Dalam keadaan normal, lapisan dinding pada hidung, tenggorokan, saluran napas, lambung, hingga usus menghasilkan lendir. Lendir di sini berfungsi sebagai pelembab dan membantu menjebak dan membunuh benda asing seperti bakteri atau virus.
4. Infeksi virus
Infeksi virus merupakan salah satu penyebab flu. Biasanya, gejala akan hilang dalam waktu kurang dari seminggu. Gejala batuk kering sendiri biasanya dapat terjadi setelah infeksi virus selesai dan dapat bertahan hingga dua bulan ke depan.
5. Pertusis
Batuk 100 hari atau pertusis merupakan infeksi yang sebagian besar menyerang anak-anak. Gejala batuk kering ini akan timbul tanpa henti dalam sekali batuk. Imunisasi lengkap merupakan kunci mencegah terjadinya infeksi ini.
6. Penyakit jantung
Penyakit jantung yang kronis bisa membuat paru-paru terisi air akibat gagalnya jantung memompa dengan maksimal. Kondisi ini merangsang saluran napas untuk mengeluarkan air tersebut dengan cara batuk. Biasanya gejala lain yang menyertai adalah mudah lelah yang progresif.
Penyebab batuk berdahak
1. Asma
Pada sebagian orang, asma dapat menghasilkan lendir berlebih secara terus menerus. Ketika asma Anda kambuh karena cuaca yang lebih dingin, terpapar bahan kimia, atau wewangian maka batuk berdahak biasanya akan muncul. Kondisi ini bahkan bisa parah karena disertai dengan dan disertai sesak napas.
2. Bronkitis kronis
Bronkitis kronis dapat menyebabkan peradangan saluran udara dalam waktu yang lama sehingga mengakibatkan batuk berdahak yang berwarna. Kondisi ini termasuk dalam penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang biasa terjadi akibat merokok.
3. Postnasal drip
Saat hidung atau sinus Anda menghasilkan lendir berlebih, lendir tersebut dapat menetes ke tenggorokan bagian belakang sehingga memicu Anda batuk berdahak secara refleks. Kondisi ini dapat disebut sebagai sindrom saluran napas atas.
4. Cystic fibrosis
Cystic fibrosis merupakan penyakit langka yang dapat menyebabkan paru-paru dan saluran udara kelebihan lendir sehingga menyebabkan batuk berdahak. Ketika Anda mengalami kondisi ini, maka paru-paru dapat tersumbat.
5. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi di paru-paru Anda yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Kondisi ini dapat menyebabkan batuk berdahak karena produksi lendir yang berlebih di paru-paru. Pneumonia memiliki tingkat keparahan, mulai dari ringan hingga dapat mengancam jiwa.
Cara mengobati batuk kering dan berdahak
Mengingat gejala dan kondisi batuk kering dan berdahak sangat berbeda, maka penanganannya pun berbeda pula. Seseorang harus tahu betul apa yang sedang dirasakannya agar bisa tahu obat apa yang tepat untuk menyembuhkan obat.Biasanya, batuk kering diobati dengan jenis obat antitusif yang mengandung dextomethrophan. Sementara batuk berdahak akan diberi obat yang mengandung ekspektoran yang mengandung guaifenesin sehingga dapat mencairkan dahak dan membantu mengeluarkannya lebih mudah.
Meski demikian, langkah yang paling tepat untuk mengetahui apa yang sedang dialami adalah memeriksakan diri ke dokter. Lewat pemeriksaan menyeluruh, dokter bisa menentukan diagnosis batuk apa yang Anda alami.Jangan salah, meskipun perbedaan batuk kering dan batuk berdahak cukup signifikan, terkadang keduanya terjadi bergantian. Ada yang mengalami batuk kering lalu di hari berikutnya menjadi batuk berdahak.
Ada pula yang mengalami batuk berdahak namun saat lendirnya habis, tergantikan dengan batuk kering.Penting juga untuk tahu batuk ini merupakan gejala terjadinya penyakit atau infeksi apa. Pengobatan terhadap infeksi atau penyakit tersebut secara menyeluruh juga dapat membantu meredakan batuk.
Batuk Kering
Batuk kering adalah batuk yang tidak memunculkan dahak, biasanya membuat gatal di belakang tenggorokan yang memicu batuk tersebut. Batuk kering sering sulit ditangani dan mungkin butuh waktu penyembuhan lebih lama.
Batuk kering terjadi karena ada peradangan atau iritasi pada saluran pernapasan. Bisa juga disebabkan karena adanya infeksi saluran pernapasan bagian atas seperti pilek atau flu. Batuk kering juga merupakan salah satu indikasi adanya penyakit COVID-19.
"Gejala batuk pada COVID-19 biasanya batuk kering, dan tidak terjadi hanya di malam hari," ungkap dr Helmin.
Batuk Basah
Batuk basah adalah batuk yang disebabkan karena lendir. Udara dingin dan flu sering menyebabkan batuk basah. Batuk ini juga biasanya disertai gejala lain seperti pilek dan kelelahan.
Jika batuk basah, mungkin Anda merasa ada sesuatu yang tersumbat atau menetes di bagian belakang tenggorokan atau dada. Batuk ini akan berlangsung kurang dari 3 minggu namun jika dalam kondisi kronis, biasanya lebih lama hingga 8 minggu.
Ketika batuk melanda, baik batuk kering maupun batuk basah tetap harus waspada karena bisa saja batuk bertambah parah dan menyebabkan infeksi atau penyakit lainnya.
Obat Batuk Berdasarkan Jenis Batuk
Umumnya batuk ringan bisa hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan dalam waktu sekitar 1–3 minggu. Namun, obat batuk bisa dimanfaatkan jika batuk yang Anda alami terasa sangat mengganggu dan tidak kunjung hilang dalam 1 minggu.
Agar obat batuk yang dikonsumsi tepat, pertama-tama kenali jenis batuk yang Anda alami:
Batuk berdahak
Batuk jenis ini adalah batuk yang disertai dengan dahak atau lendir. Dahak bisa berasal dari hidung atau dari paru-paru. Batuk berdahak biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
- Infeksi virus dan bakteri
- Penyakit paru-paru, seperti bronkitis dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
- Lendir hidung yang turun ke tenggorokan (postnasal drip) karena pilek atau sinusitis
- Sering merokok
Obat yang digunakan untuk mengatasi batuk berdahak dibagi ke dalam 2 golongan, yaitu ekspektoran dan mukolitik. Kedua golongan obat ini sama-sama berguna untuk mempermudah pengeluaran dahak, namun cara kerjanya saja yang berbeda.
Salah satu obat berdahak yang sering digunakan adalah guaifenesin. Obat ini bekerja dengan cara mengencerkan dahak yang menyumbat saluran pernapasan. Mengonsumsi obat batuk berdahak ditambah banyak minum air putih akan memudahkan dahak untuk keluar saat batuk sehingga Anda bisa bernapas dengan lebih baik.
Batuk kering
Batuk kering adalah batuk yang tidak disertai dengan dahak. Kondisi ini biasanya terjadi karena beberapa hal, misalnya:
- Flu
- Paparan zat iritan, seperti bahan kimia, asap, atau debu
- Alergi
- Penyakit asam lambung
- Penyempitan saluran napas, seperti asma
- Penyumbatan pada saluran pernapasan
- Efek samping obat ACE inhibitor untuk mengendalikan hipertensi
Obat yang digunakan untuk mengobati batuk kering disebut dengan obat batuk antitusif. Obat ini bekerja dengan cara menekan perintah batuk dari otak. Contoh obat antitusif adalah dextromethorphan.
Obat batuk kering tidak boleh digunakan untuk kondisi batuk berdahak, begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan oleh perbedaan tujuan dari masing-masing obat.
Tujuan pengobatan batuk berdahak adalah untuk membantu pengeluaran lendir dan kuman dari saluran napas. Jika obat batuk kering digunakan untuk batuk berdahak, dahak dan kuman di saluran pernapasan akan lebih sulit dikeluarkan, sehingga batuk akan lebih susah sembuh.
untuk mempercepat penyembuhan, Anda juga bisa melakukan beberapa pengobatan alami berikut ini:
Berkumur dengan air garam
Siapkan satu gelas air hangat, dan campurkan sedikit garam ke dalamnya. Aduk garam hingga sepenuhnya larut dalam air. Setelahnya, berkumurlah dengan larutan air garam ini, dan rasakan perbedaannya. Lakukan pengobatan ini 2-3 kali dalam sehari untuk mengusir batuk lebih cepat.
Konsumsi madu
Madu, dipercaya menjadi pengobatan yang efektif untuk mengatasi batuk kering. Ini karena madu dipercaya dapat melembapkan tenggorokan, sehingga bisa mengurangi batuk. Makanlah satu sendok makan madu di malam hari, untuk meredakan batuk kering yang kambuh dan mengganggu.
Minum teh jahe
Meminum teh jahe juga bisa membantu Anda terbebas dari batuk kering yang mengganggu. Tak hanya itu, teh jahe juga bisa membantu menenangkan tubuh Anda, sehingga Anda bisa tidur dengan nyaman di malam hari. Minumlah teh jahe sebelum tidur, untuk mengurangi frekuensi batuk di malam hari. Selain teh jahe, teh hijau juga bisa membantu meredakan batuk kering. Minumlah sesuatu yang hangat untuk menenangkan tenggorokan Anda.
Tinggikan kepala saat tidur
Jangan tidur dalam permukaan yang rata dan datar jika Anda mengalami batuk kering. Gunakan lagi bantal tambahan untuk menjaga posisi kepala Anda berada lebih tinggi dari tubuh Anda. Posisi tidur seperti ini berguna untuk mencegah asam lambung naik kembali ke kerongkongan, sehingga dapat menyebabkan batuk.
Oleskan balsem
Mengoleskan balsem di sekitar hidung Anda, dapat membantu membersihkan saluran hidung. Ini dapat berguna untuk menghentikan batuk dalam sementara waktu.
Lama waktu masa penyembuhan batuk
Selama ini kita menyangka penyakit batuk itu biasanya akan hilang dalam waktu satu minggu, dan bila ternyata lebih, itu artinya kita butuh bantuan antibiotik.
Sementara menurut ahli, estimasi waktu satu minggu ini ternyata keliru. Bahkan, pada akhirnya bisa memicu penggunaan antibiotik yang berlebihan. "Terkadang, batuk itu disebabkan oleh virus, yang belum tentu merespons antibiotik," lanjut Dr Robert Graham, seorang internis di Lenox Hill Hospital, New York City. Lalu, berapa lama batuk itu kira-kira menetap di tubuh kita? Menurut tim peneliti dari University of Georgia dan beberapa literatur lainnya, biasanya batuk akan sembuh dalam waktu tiga minggu atau sekitar 17,8 hari. Sementara survei yang dilakukan menemukan, kebanyakan orang mengalami kesembuhan dari batuk sekitar 7-9 hari. Saat merasa batuknya sudah melebihi satu minggu, mereka akan datang ke dokter untuk mendapatkan resep antibiotik.
Masalahnya, para pasien ini keliru bila mengira antibiotik dapat membantu mereka sembuh. Faktanya, jika seorang pasien mulai minum antibiotik pada tujuh hari setelah menderita batuk, mereka akan secara alami merasa lebih baik sekitar tiga hingga empat hari kemudian. Setelah itu, batuknya akan menghilang dalam waktu 10 hari. Bila dihitung, lamanya akan sama dengan durasi rata-rata menetapnya batuk akut di badan kita.
Jadi, bila kita percaya bahwa antibiotik bisa menyembuhkan batuk, ternyata itu salah. "Studi ini mengingatkan kita dan juga para dokter untuk tidak mengandalkan antibiotik untuk menyembuhkan batuk. Sebab, sebenarnya waktu adalah obat terbaik bagi para penderitanya," kata Graham.
Batuk kronis sendiri ditandai dengan durasinya yaitu sekitar enam hingga delapan minggu yang menjadi indikator perlunya penangan lebih lanjut. Selain melalui lamanya, hal lain yang perlu diperhatikan adalah apakah gejala ini muncul karena adanya penyakit lain.
Jika lebih dari waktu tak kunjung sembuh kamu perlu tes SWAB, ditakutkan kamu sedang terinfeksi virus Corona
references by
sehatq, detik, alodokter., kompas