Quantcast
Channel: AGUNKz scrEaMO BLOG | {Agung YuLy Diyantoro}
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2971

Cara Mengetahui Tubuh Terkena Demam Berdarah DBD

$
0
0

Demam berdarah dengue (DBD) memang sering terjadi seiring dengan musim pancaroba. Pasalnya, hujan dan panas yang terjadi kerap menyebabkan genangan air yang digunakan sebagai tempat bersarang nyamuk. Rawannya, nyamuk-nyamuk yang bersarang tersebut bisa jadi Aedes aegypti. Biasanya, nyamuk tersebut memang beraksi pada siang atau sore hari. 




Selain itu, penyebab lainnya adalah nyamuk Aedes albopictus. Penyebaran penyakit DBD terjadi melalui gigitan dari nyamuk tersebut ketika dia membawa infeksi ke orang lain setelah mengigit orang yang terinfeksi sebelumnya. Bahkan, jika seseorang pernah mengalami sakit DBD sebelumnya pun tetap berpeluang terkena penyakit ini kembali.


Setelah gigitan nyamuk yang membawa virus penyakit DBD, akan terjadi masa inkubasi sekitar 4 hari hingga muncul demam atau tanda dan gejala lainnya yang menunjukkan bahwa seseorang mengidap DBD.


Dokter Spesialis Penyakit Dalam Omni Hospitals Alam Sutera Sandy Perkasa mengatakan gejala utama penyakit ini adalah demam mendadak. Selain itu, sakit kepala, kemerahan pada permukaan kulit, dan nyeri pada otot dan tubuh.


"Demam berdarah tidak harus menunjukkan gejala seperti bintik kemerahan di permukaan kulit,” ujarnya.  


Demam berdarah pada fase awal pun mirip dengan demam penyakit lainnya yang seringkali dianggap sepele. Perlu dilakukan tes sederhana yang bisa dilakukan di rumah untuk mengetahui DBD yaitu tes Tourniquet atau dikenal dengan Rumpel-Leede (Kerapuhan kapiler tes atau tes kerapuhan kapiler) atau disebut tes Petechiae.


Tes ini dilakukan dengan cara mengikat lengan bahu dengan sabuk atau manset tensi agar darah terbendung dan pada lengan bawah dibuat pola lingkaran diameter 5 cm. Bila dalam 10 menit terbendung lebih dari 10-20 bintik dapat dipastikan 80% positif DBD.

Namun, dengan menggunakan cara ini bisa juga terjadi false positif atau kesalahan hasil positif yang diakibatkan faktor lain.


“Belum tentu terkena demam berdarah hanya karena kurang dari 10 bintik, bisa saja belum pecah. Ada baiknya, jika merasa demam lebih dari 2 hari, segera memeriksakan diri ke dokter untuk diagnosa lebih lanjut,” ujarnya.



Banyak yang tidak mengalami tanda atau gejala infeksi demam berdarah dengue. Ketika gejala benar-benar terjadi, mereka disalah artikan sebagai penyakit lain, seperti flu. Biasanya gejala akan muncul mulai empat hingga 10 hari setelah kamu digigit nyamuk. 

Penyakit ini bisa menyebabkan demam tinggi hingga 40 derajat Celsius. Selain itu, beberapa gejala lainnya, antara lain: 

  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot, tulang atau sendi.
  • Mual dan muntah.
  • Sakit di belakang mata
  • Kelenjar bengkak.
  • Ruam.

Kebanyakan orang bisa pulih dan sembuhdalam waktu seminggu atau lebih. Dalam beberapa kasus, gejalanya memburuk dan dapat mengancam jiwa. Ini disebut demam berdarah parah, demam berdarah dengue atau sindrom syok dengue.

Demam berdarah yang parah terjadi ketika pembuluh darah menjadi rusak dan bocor. Kondisi ini akan menyebabkan jumlah sel pembentuk gumpalan (trombosit) dalam aliran darah turun. Hal ini dapat menyebabkan syok, perdarahan internal, kegagalan organ dan bahkan kematian.

Tanda-tanda peringatan demam berdarah yang parah dan merupakan keadaan darurat dapat berkembang dengan cepat. Tanda-tanda peringatan biasanya dimulai satu atau dua hari pertama setelah demam hilang, termasuk:

  • Sakit perut parah.
  • Muntah terus-menerus.
  • Perdarahan dari gusi atau hidung.
  • Darah dalam urin, tinja, atau muntahan.
  • Pendarahan di bawah kulit, yang terlihat seperti memar.
  • Pernapasan yang sulit atau cepat.
  • Kelelahan.
  • Iritabilitas atau kegelisahan.


demam berdarah pada anak bisa muncul kapan saja setelah digigit nyamuk, tapi biasanya mulai disadari dalam 4 hari sampai 2 minggu setelahnya. Setelah gejala pertama muncul, keluhan akan bertahan selama dua hingga tujuh hari.


Tanda dan gejala DBD umum pada bayi dan balita:


  1. Pilek
  2. Muncul ruam merah kecil di beberapa bagian tubuh
  3. Batuk ringan
  4. Suhu tubuh bisa Panas naik mendadak hingga demam tinggi sangat cepat
  5. Tanda dan gejala demam berdarah umum pada anak usia sekolah dan remaja puber:


  • Lemah, letih, lesu
  • Rasa nyeri di belakang mata dan di berbagai persendian tubuh
  • Demam tinggi, bisa lebih dari 40 ºCelsius
  • Nyeri punggung
  • Sakit kepala
  • Badan gampang memar
  • Muncul bintik-bintik ruam merah


Benarkah Jus Jambu dan atau Madu Angkak Bisa Bantu Atasi Demam Berdarah?


Pada saat seseorang mengalami Demam Berdarah Dengue (DBD), terdapat beberapa makanan dan minuman yang dipercaya bisa membantu meringankan gejala dan menyembuhkan. Oleh karena itu, makanan dan minuman ini kerap diberikan pada pasien demam berdarah.

Beberapa masyarakat meyakini bahwa jus jambu, air kelapa, dan madu angkak bisa mengatasi penyakit demam berdarah. Terkait anggapan ini, dokter spesialis penyakit dalam konsultan, Prof. Dr. Zubairi Djoerban, SpPD KHOM memberikan penjelasan.


Menurutnya, pasien DBD sebenarnya tidak masalah diberi makanan apapun. Sebagian besar demam berdarah akan sembuh sendiri. Mirip Orang Tanpa Gejala (OTG) pada COVID-19.


“Artinya tidak ada pengaruhnya makanan-makanan itu? Karena diberi apapun juga akan pulih. Mau itu gudeg, rebung, lasagna, atau makanan lain, juga akan sembuh. Apalagi yang mengandung elektrolit seperti jeruk dan air kelapa,” tulis Zubairi dalam utar Twitter beberapa waktu lalu.


Ia menambahkan, sejauh ini, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa madu angkak bisa menaikkan trombosit. Jika hendak melakukan uji klinik, maka angkak bisa diberikan kepada orang yang kondisi demam berdarahnya parah dengan trombosit (keeping sel darah untuk proses pembekuan darah) kurang dari 20 ribu.


“Baru kemudian bisa terbukti bahwa ada gunanya atau tidak,” jelasnya.




CARA MENYEMB\UHKAN DBD PADA ANAK SAAT KONDISI BELUM PARAH



Sampai saat ini tidak ada obat yang tersedia khusus untuk menangani demam berdarah. Dokter biasanya akan memberikan variasi lebih dari satu cara penanganan untuk meredakan gejala sekaligus mencegah kondisi anak semakin parah.


Umumnya, pengobatan demam berdarah pada anak meliputi:


1. Banyak minum cairan / Air Putih

Anak yang sakit DBD perlu minum banyak air untuk menurunkan demamnya, meredakan nyeri otot, juga sekaligus mencegah risiko dehidrasi dan syok. Maka, pastikan anak mendapatkan asupan cairan setiap beberapa menit. Jangan tunggu sampai anak haus.


Cairan bisa berupa air mineral, susu, jus buah segar (bukan kemasan), makanan berkuah hangat. Berikan pula anak cairan isotonik. Minuman isotonik berfungsi lebih baik mengembalikan cairan tubuh daripada air putih biasa.


Cairan isotonik juga mengandung elektrolit yang dapat mencegah kebocoran plasma darah pada anak pengidap DBD.


2. Minum obat pereda nyeri

Keluhan demam, badan pegal linu, dan sakit kepala yang dialami anak juga dapat ditangani dengan minum obat pereda nyeri seperti paracetamol.


Namun, jangan berikan anak Anda obat penghilang rasa sakit yang mengandung aspirin, salisilat, atau ibuprofen. Kedua obat tersebut dapat meningkatkan risiko anak Anda mengalami perdarahan dalam.


3. Infus cairan

Pemasangan infus umumnya menjadi metode pengobatan DBD yang utama di rumah sakit. Infus berfungsi untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang, mengalirkan asupan vitamin serta obat, serta menormalkan tekanan serta aliran darah untuk mencegah risiko dehidrasi dan syok.


Setelah diinfus, kondisi anak umumnya dapat mulai membaik dan kadar trombositnya perlahan kembali normal. Kemungkinan besar anak tidak lagi memerlukan perawatan khusus lebih lanjut jika demikian.


Jika kondisi anak justru memburuk dan terapi infus dirasa tidak cukup, dokter mungkin menyarankan transfusi trombosit. Cara ini bertujuan menambah jumlah keping darah selama kena demam berdarah. Namun, transfusi hanya ditujukan bagi anak yang mengalami gejala perdarahan berat seperti mimisan tidak berhenti atau BAB berdarah.


4. Istirahat dan tidur cukup

Selama menjalani pengobatan demam berdarah, anak yang sakit akan diwajibkan untuk istirahat total alias bed rest. Istirahat dapat mempercepat datangnya masa penyembuhan penyakit. Istirahat juga dapat membantu pemulihan jaringan tubuh yang rusak akibat infeksi demam berdarah.


Maka, orangtua harus memastikan bahwa anaknya mendapatkan istirahat yang cukup. Jika diopname di rumah sakit, dokter dapat memberikan anak pengidap DBD obat tertentu agar cepat mengantuk agar bisa istirahat total.


Hindari memberikan obat yang ada tulisan atau mengandung aspirin atau ibuprofen karena dapat memengaruhi kadar trombosit dalam darah dan meningkatkan risiko perdarahan.

Selain itu, orang tua juga bisa melakukan beberapa cara penanganan berikut di rumah:

  • Memberikan kompres pada dahi, ketiak, dada, selangkangan anak
  • Memastikan anak mendapat istirahat yang cukup
  • Memberikan banyak cairan pada anak untuk mencegah dehidrasi, baik dalam bentuk makanan atau minuman
  • Memberikan makanan yang kaya akan nutrisi, terutama yang tinggi protein

Selama anak dirawat di rumah, orang tua harus selalu memperhatikan setiap gejala yang ada. Anak mungkin perlu dibawa ke rumah sakit jika ia mengalami gejala dehidrasi karena terlalu banyak muntah atau kehilangan nafsu makan. Di rumah sakit, ia akan mendapatkan cairan melalui infus.

Orang tua juga tidak boleh lengah ketika demam anak turun dan ia terlihat sudah sembuh. Tetap perhatikan kondisi anak setiap saat. Segera bawa anak ke IGD jika ia mengalami salah satu dari gejala DBD berat yang telah dijelaskan sebelumnya.




references by okezone, halodoc, hellosehat, alodokter


Viewing all articles
Browse latest Browse all 2971