Awal mula bermula dari kelompok yang mengatasnamakan Hooligan dari klub masing-masing FCC Persib dan Green Nord Persebaya yang melakukan open fighting. Diduga tak terima kalah akhirnya merembet serang Bobotoh. Video FCC Persib vs Green Nord ada di Youtube
19/03/2023 Indonesia🇮🇩 Arranged fight.
— 𝐂𝐚𝐬𝐮𝐚𝐥 𝐔𝐥𝐭𝐫𝐚 𝐎𝐟𝐟𝐢𝐜𝐢𝐚𝐥 (@thecasualultra) March 20, 2023
FCC (Bandung) vs Green Nord (Surabaya). 21x21. 1 min. Win. FCC pic.twitter.com/pLGG9sHzbB
Bobotoh atau suporter Persib Bandung tak semuanya identik dengan kaus warna biru. Ada kelompok Flower City Casual (FCC) yang memiliki keanggotaan cair, juga tidak mewajibkan anggotanya mengenakan kaos ataupun embel-embel yang berhubungan dengan Persib.
Kisah pendirian kelompok ini disampaikan salah satu pentolannya, Rizki Ardi Maulana, 36 tahun. Ia mendapat inspirasi seusai menonton film berjudul Green Street Hooligans (2005) besutan sutradara Lexi Alexander.
"Salah satu referensinya sih film Green Street Hooligans, kemudian kita cari tahu sumber lain hingga akhirnya kita bikin Casual," ujar Rizki kepada Tempo, di Bandung, Jumat, 2 Maret 2018.
Pada 2005 lalu, Rizki beserta 11 rekannya memutuskan untuk mendirikan FCC di Bandung. Namun, belakangan nama FCC lebih dikenal dengan sebutan Casual saja.
Berbeda dengan kelompok suporter Viking Persib Club (VPC) ataupun Bobotoh Maung Barsatu (Bomber) yang mewajibkan anggota resminya dengan kartu anggota. FCC justru enggan menempuh jalur formal organisasi dimana membubuhi semacam kartu pengenal bagi anggotanya. "Kita sengaja tidak bikin id card, kalau mau gabung ya gabung saja," ujarnya.
Ciri khas FCC memang cukup kental dengan gaya-gaya suporter sepak bola di daratan Inggris. Tidak mengenakan kaos ataupun embel-embel yang berhubungan dengan Persib menjadi penanda utama bagi kelompok suporter ini.
Rizki mengatakan adaptasi urusan gaya mendukung tim sepak bola merupakan bentuk subkultur pendukung sepak bola di Inggris pada periode 1970-an hingga awal 1980. Casual kental dengan gaya berpakaian mengenakan jaket dan sepatu dari jenama terkenal semisal Adidas, Lacosta, Kappa, Burberry, dan yang lainnya.
Menurut Rizky, fase awal FCC terbentuk memang menyuguhkan sesuatu yang berbeda saat mendukung skuad Maung Bandung ke stadion. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan Bobotoh yang ikut dengan Casual semakin menjamur, walhasil urusan fesyen terkadang tidak menjadi patokan utama kelompok Casual ini.
"terkadang masih ada teman-teman yang mengenakan syal Persib, ya tidak masalah juga," ujarnya. "Tapi ada juga teman-teman yang bilang, oh ini mah kemunduran jauh dari budaya aslinya di Inggris, tapi kalau kata saya sih justru ya inilah ketika budaya menyerap ke budaya lokal jadi akulturasi."
Rekan Rizky yang juga merupakan pendiri FCC, Arlan Siddha, mengakui kalau percampuran budaya memang sesuatu yang niscaya, tidak terkecuali dalam sepak terjang Casual di Tanah Air--khususnya di Bandung.
"Itu terbentuk hanya karena kesamaan, suka musik, bola, suka budaya Inggris subculture Inggris. Mau Tidak mau adopsinya dari sana," katanya. "Kita juga menyadari ke sini ke sini ada attitude yang tidak bisa disamakan dengan di Inggris,"
Generasi awal Casual, ketika homebase Persib di stadion Siliwangi, Kota Bandung, biasanya, sebelum berangkat ke stadion, kelompok Casual selalu berkumpul di suatu tempat berjarak ratusan meter dari stadion. Kemudian setelah kumpul bareng, mereka pun datang ke stadion dengan berjalan kaki.
Selain berjumpa di stadion, Casual pun kerap kali menggelar pertemuan tiap bulannya. Diskusi bareng dari mulai membicarakan sepak bola, musik hingga forum jual beli pun tersaji dalam meja pertemuan itu.
Khusus ketika akan melakoni laga tandang, mereka pun biasanya menggelar pertemuan untuk membicarakan masalah teknis. Bagaimana mengantisipasi masalah tiket ataupun keselamatan ketika bertandang ke markas lawan.
Urusan tiket, memang menjadi masalah krusial bagi kelompok Casual ini. Khususnya tiket laga kandang Persib, kerapkali anggota Casual tidak kebagian tiket ataupun sudah memiliki tiket namun tidak bisa masuk karena tribun stadion sudah sesak dipenuhi
Green nord’27, hanyalah sebuah nama untuk tribun di stadion. Tepatnya di tribun Utara. Dilihat dari sisi penamaan sudah sangat jelas, ‘NORD’ = North yang dalam bahasa Indonesia adalah Utara. Sedangkan ‘GREEN” dan 27 di ambil dari warna kebanggaan Persebaya dan tahun kelahiran Persebaya. Analoginya seperti di Stadion Old Trafford yang rencanaya akan memberikan nama “Sir Alex Ferguson” sebagai nama tribun Utara di stadion tersebut. Perlu diketahui juga, bahwa Green Nord’27 bukanlah nama kelompok suporter baru dan juga bukan sebuah komunitas. Green Nord’27 adalah milik bersama Bukan milik komunitas tertentu. Tidak ada yg mendominasi, tidak ada yg memonopoli, Tidak ada yg merasa paling heroik, paling berjasa dan merasa paling memiliki. Semua Satu Hati, Satu Sikap dan Satu Tindakan.
Green Nord 27 merupakan kepemilikan kolektif, dimiliki secara bersama . Di dalam tribun Green Nord’27 sendiri terdapat berbagai macam komunitas Bonek dan Bonek yang tidak berkomunitas. Mereka berkumpul disana dengan persamaan visi dan misi. Yaitu dengan total, loyal dan royal dalam memberikan dukungan kepada Persebaya. Yang tentunya tidak hanya bersorak “Hore” saat Persebaya meraih kemenangan dan berprestasi. Tetapi juga turut merasakan sedih di kalah Persebaya sedang terpuruk. Kalah tetap ku dukung, Menang ku sanjung. Tapi tidak hanya itu saja, juga tidak segan untuk memberikan kritikan kepada Persebaya. Baik itu pelatih maupun manajemen yang dianggap telah salah dalam mengambil keputusan maupun hal-hal lainnya.
Berikut Rentetan Kasus Yang Membuat Hubungan Bobotoh dan Bonek Mulai Merneggang
Wanita Bandung Kena Palak Oknum Bonek, Fans Persebaya Langsung Minta Maaf
Viral di media sosial, seorang wanita kena palak oknum Bonek di Bandung. Menanggapi hal itu, banyak fans Persebaya Surabaya yang meminta maaf.
Sebagaimana diketahui, saat ini kompetisi Piala Presiden 2022 tengah berlangsung. Persebaya Surabaya tergabung di Grup C, bermain di Gelora Bandung Lautan Api.
Jelang pertemuan antara dua tim besar, Persebaya Surabaya vs Persib Bandung, Jumat, (17/06/22) malam, rupanya ada insiden tak mengenakkan di Jawa Barat.
Seorang wanita lokal, pemilik akun Twitter @nadiakhaarisma mengaku sempat dipalak atau dimintai uang oleh oknum suporter yang mengenakan atribut Persebaya.
PEMALAKAN DAN PENCURIAN OLEH OKNUM BONEK
Sejumlah oknum suporter Persebaya atau Bonek Mania, terlihat berdatangan ke Kota Bandung.
Dalam rekaman video yang diunggah akun @biussin di media sosial X atau Twitter, terlihat sekelompok diduga Bonek tengah menyebrang di Jalan Buahbatu, Kota Bandung pada Kamis 19 April 2024.
Selain itu, akun lain @dadasar_ mengaku menjadi korban perampokan oleh orang diduga bonek.
"Min saya sekitar pukul 2 dari arah Bubat (Buahbatu) ke Ciparay, baru sampai perempatan Bubat saya istrhat di pinggir jalan, sambil merokok. Tiba-tiba ada 7-8 orang menghampiri saya awalnya minta rokok, tapi ada orang nodong pakai pisau, minta uang, tas saya dibuka sama satu org ngambil amplop isinya Rp.3,7 jt yang buka tas saya pake baju bonek," tulis @dadasar_ dalam akun X.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, sejak kemarin sudah menurunkan anggotanya untuk melakukan penyekatan di sejumlah titik.
"Anggota dari kemarin sudah melakukan penyekatan baik di terminal dan stasiun, jika menemukan akan kita kembalikan keluar Kota Bandung," ujar Budi, saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Sabtu (20/4/2024).
Menurutnya, jajaran Polres Polda Jabar termasuk Polrestabes Bandung mendapatkan perintah untuk melakukan penyekatan diseluruh wilayah Polda Jabar.
"Jadi untuk para bonek, sesuai ketentuan tidak boleh menonton pertandingan di wilayah Bandung. Kami, dari Polrestabes Bandung melakukan penyekatan di tempat-tempat perbatasan, baik terminal, stasiun dan jalan-jalan tempat masuknya bonek," katanya.
Pihaknya pun memastikan bakal langsung memulangkan para bonek ke wilayah asalnya, jika ditemukan berada di Kota Bandung.
"Dari tadi malam sudah kami tempatkan anggota, jika menemukan ada suporter bonek yang datang kita akan langsung kembalikan ke wilayahnya," ucapnya.
DUGAAN BULLYING PENCULIKAN OLEH HOOLIGAN FCC
https://www.instagram.com/p/C6d2Q6NyG53/
Melihat komentar-komentar di instagram, penyerangan kepada Bobotoh ini memang sudah direncanakan mengenai dimana saja tempat dan lokasinya untuk menghadang dan menyerang.
Presidium Nasional Suporter Sepak bola Indonesia (PN-SSI) Jawa Barat berharap kasus penculikan yang dilakukan suporter Persib Bandung kepada suporter Persebaya Surabaya diusut tuntas.
Kejadian penculikan suporter dialami Ardi Febrianto Putro yang diculik selama empat jam oleh oknum suporter Persib yang berjaket dan memaikai atribut kaos putih berlogo tengkorak.
Belakangan ini salah satu penculik dari suporter Persib itu diketahui bernama Ahmad Fikri. Dijelaskan PN-SSI selama diculik, Ardi Febrianto mendapatkan tindakan penyiksaan dan perudungan.
Penculikan tersebut terjadi ketika Persib menjamu Persebaya pada pertandingan pekan ke-32 Liga 1 2023-2024 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, 20 April 2024.
"Pada kesempatan ini, izinkan kami menyampaikan suara hati sekaligus kekecewaan atas insiden tidak berperikemanusiaan yang dilakukan oleh oknum pendukung Persib Bandung kepada penonton asal Surabaya," tulis pernyataan surat PN-SSI Jawa Timur.
"Memang, apa yang kami sampaikan ini terlihat sepele. Tapi, kami harus tetap sampaikan. Sebagai bukti bahwa, gesekan-gesekan antar suporter dalam jumlah kecil, bila tidak diselesaikan secara cepat, tepat dan proporsional, maka akan berdampak luas."
"Kami PN-SSI Jawa Timur meminta kepada seluruh stakeholder, baik di pemerintahan, kepolisian dan juga sepak bola nasional agar bisa secepatnya menyelesaikan masalah yang di alami oleh Ardi Febrianto Putro," jelas PN-SSI Jawa Timur.
Persib Bandung vs Persebaya Surabaya di pekan ke-32 Liga 1 2023-2024 pada 20 April 2024. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)
Sebagai informasi, pada pertandingan tersebut Ardi datang ke Bandung untuk menyaksikan laga Persib vs Persebaya bersama teman-temannya yang berjumlah 19 orang.
Dalam penjelasannya, untuk menghargai peraturan operator kompetisi, Ardi dan teman-temannya memutuskan untuk tidak menggunakan atribut Persebaya dalam bentuk apa pun.
Berjalannya pertandingan, Persebaya sempat sempat mencetak gol untuk penyama kedudukan 1-1. Ardi dan rekan-rekannya melakukan selebrasi spontan, tapi tidak berlebihan.
Sejak saat itu, Ardi dan teman-temannya beberapa kali mendapat intimidasi dari salah satu kelompok suporter tuan rumah hingga berujung penculikan.
"Bila masalah ini bisa terselesaikan oleh negara terutama pihak kepolisian, maka secara otomatis bisa menimalisir konflik berkepanjangan di level suporter akibat saling balas membalas yang seringkali memakan korban orang-orang yang tidak bersalah," ungkap PN-SSI Jawa Timur.
Dilansir detikJatim, Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo mengatakan pihaknya belum menerima laporan terkait kasus dugaan penganiayaan penonton saat laga Persib vs Persebaya.
"Sampai saat ini korban masih belum membuat laporan ke polisi. Bila ingin membuat laporan ke polisi, kami akan menerima dan menindaklanjuti untuk mencari oknum tersebut," kata Kusworo.
PROVOKASI DI SOSIAL MEDIA ANTAR KEDUA SUPPORTER
Jelang Laga final terakhir kedua di Madura, terpantau aksi saling psywar di media sosial. Kedua oknum provokator supporter Persebaya dan Bobotoh yang away nampak saling provokasi satu sama lainnya di media sosial X, Facebook instagram dan lainnya. Alhasil hal tersebut memicu saling balas
Bonek pendukung Persebaya sweeping Pendukung Persib Bobotoh di Bus. Jalan raya. Tol dan Kereta Api.
30/05/2024 Indonesia 🇮🇩
— 𝐂𝐚𝐬𝐮𝐚𝐥 𝐔𝐥𝐭𝐫𝐚 𝐎𝐟𝐟𝐢𝐜𝐢𝐚𝐥 (@thecasualultra) May 31, 2024
Bonek Persebaya attacked Bobotoh Persib Bandung pic.twitter.com/zbC7b2XfB4
BONEK SWEEPING PENDUKUNG PERSIB DI ST. PASAR TURI👀‼
— Radio Elshinta (@RadioElshinta) May 31, 2024
Sekelompok orang yg mengatasnamakan Bonek sweeping pendukung Persib Bandung di Stasiun Pasar Turi Surabaya dan mengakibatkan beberapa kaca kereta pecah, dan ada 2 penumpang yang jadi korban... Apa ada bentuk tanggungjawabnya?… pic.twitter.com/T9oJYjwwza
KAI Kecam Pelemparan Batu terhadap KA Pasundan, Pelaku Terancam Pidana Penjara Hingga Seumur Hidup
KAI Kecam Pelemparan Batu terhadap KA Pasundan, Pelaku Terancam Pidana Penjara Hingga Seumur Hidup
PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengecam aksi pelemparan batu yang dilakukan terhadap KA Pasundan pada Kamis (30/5). Aksi vandalisme terjadi saat KA Pasundan melintas di JPL 5, KM 3+7/8, antara Stasiun Surabaya Gubeng - Stasiun Surabaya Kota di Jalan Ambengan, Kota Surabaya, pukul 23.54 wib.
Kejadian ini mengakibatkan kerusakan berupa kaca pecah di 7 sarana kereta ekonomi KA Pasundan. EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan, KAI akan berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk segera menangkap para pelaku.
“Kami sangat mengecam atas tindakan vandalisme berupa pelemparan terhadap kereta api karena dapat membahayakan perjalanan dan melukai penumpang maupun petugas KAI. Kami akan memproses hukum bagi siapa saja yang kedapatan melakukan pelemparan terhadap kereta api,” ujar Agus.
Agus menegaskan hukuman pidana atas aksi pelemparan terhadap Kereta Api telah diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) Bab VII mengenai Kejahatan yang Membahayakan Keamanan Umum bagi Orang atau Barang Pasal 194 ayat 1 dimana tertulis bahwa barang siapa dengan sengaja menimbulkan bahaya bagi lalu lintas umum, yang digerakkan oleh tenaga uap atau kekuatan mesin lain di jalan kereta api atau trem, diancam dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.
Masih di pasal yang sama pada ayat 2, dinyatakan bahwa jika perbuatan itu mengakibatkan orang mati, yang bersalah diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara selama waktu tertentu paling lama 20 tahun.
Larangan pelemparan terhadap kereta api juga telah diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dimana pada Pasal 180 menyebutkan bahwa setiap orang dilarang menghilangkan, merusak, atau melakukan perbuatan yang mengakibatkan rusak dan/atau tidak berfungsinya Prasarana dan Sarana Perkeretaapian.
“Kami mohon kepada masyarakat agar tidak melakukan pelemparan terhadap kereta api apapun alasannya. Sebab dampaknya akan sangat berbahaya bagi perjalanan kereta api dan orang-orang yang berada di dalam kereta api,” kata Agus.
Untuk mengantisipasi kejadian terulang, KAI akan meningkatkan penjagaan di stasiun maupun jalur kereta api dengan melibatkan kewilayahan TNI/Polri serta peran masyarakat. KAI akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan vandalisme terhadap kereta api.
“Aksi pelemparan terhadap kereta api ini sangat berbahaya, karena selain dapat menggangu kelancaran perjalanan kereta api, juga dapat mengancam jiwa. Selain tindakan tegas dari KAI, dukungan masyarakat sangat diperlukan untuk menghilangkan aksi vandalisme tersebut,” tutup Agus. (Public Relations KAI)
Humas Viking Persib Club Hendri Darmawan membenarkan bahwa aksi sweeping tersebut telah terjadi terhadap bobotoh yang menaiki kereta api di Stasiun Pasar Turi. Ia menyesalkan aksi tersebut sebab hanya akan memperkeruh situasi.
"Waktu di Surabaya sudah ada sweeping di stasiunPasar Turi. Nah kemarin (Kamis) di jalan pas pulang sekitar pukul 11.00 WIB gak ada sweeping lagi di stasiun yang sama," ujar Hendri saat dihubungi, Jumat (31/5/2024).
Ia menuturkan, pihaknya berencana silaturahmi ke suporter di Surabaya bulan kemarin. Namun, rencana tersebut batal terjadi disebabkan anak dari ketua Viking yang sakit.
Selanjutnya, Hendri mengatakan kunjungan ke Surabaya baru terlaksana Selasa (28/5/2024). Setelah mengetahui Persib Bandung ke final melawan Madura United, pihaknya pun berkunjung ke suporter Madura United.
Ia mengungkapkan pihaknya ke Surabaya dan Madura bukan untuk memberangkatkan suporter atau tur ke Madura. Sebab pihaknya mengetahui terjadi tiket yang disediakan hanya 6.300 tiket.
Selain itu, masih terdapat larangan suporter datang ke stadion saat tim bermain away. Pihaknya pun menghargai Madura United yang suporternya tidak berangkat ke Bandung pekan lalu. "Viking Persib Club merilis tidak akan memberangkatkan atau tour ke Madura," kata dia.
Salah satu tokoh Bonek, suporter Persebaya Surabaya, menyayangkan insiden penyerangan yang melempari KA Pasundan di Jalan Ambengan, Surabaya, Kamis (30/5) malam WIB.
"Kami menyayangkan terjadinya tindakan tersebut," kata salah satu tokoh Bonek, Husin Ghozali alias Cak Cong kepasa CNNIndonesia.com, Jumat (31/5).
Merujuk informasi yang beredar di media sosial, sekelompok orang itu disebut merupakan oknum Bonek. Namun, Cak Cong mengaku tak tahu dan tak mengenal mereka.
Tapi bila kelompok itu disebut sebagai Bonek, Cak Cong menduga penyerangan tersebut dipicu sejumlah hal dan peristiwa yang tak bisa ia ceritakan secara detail.
"Ini akumulasi. Intinya jangan terprovokasi informasi yang tidak bertanggung jawab, apalagi sampai memprovokasi untuk memperkeruh suasana," ucap dia.
Koordinator Green Nord ini pun mengajak Bonek agar bersama-sama menjaga kondusivitas kotanya dengan menjadi tuan rumah yang ramah. Dia juga berharap pendatang bisa bersikap sopan.
"Bonek tetap solid, mari menjaga kotanya lebih kondusif dan ramah bagi siapapun. Dan para pendatang bersikaplah sopan," pungkasnya.
Polisi bentrok dengan oknum Bonek di Jalan Kedung Cowe, Surabaya, Jumat (31/05/2024) malam. Pantauan Beritajatim.com, aksi lempar batu dan serangan kembang api mewarnai bentrok.
Polisi bersama anggota Brimob menjadi barikade paling depan untuk membubarkan massa yang menutup akses masuk Surabaya lewat Jalan Suramadu. Polisi memukul mundur secara perlahan oknum suporter yang menutup jalan. Aksi lemparan batu oleh oknum suporter itu merusak sejumlah mobil pengendara dan tameng polisi. Polisi lantas melakukan pengejaran kepada para oknum Bonek yang lari ke dalam gang.
“Terus maju. Kami tidak ingin surabaya kisruh silahkan balik,” teriak polisi lewat mobil komando Brigade Mobil (Brimob).
Serangan yang dilancarkan oleh oknum Bonek tidak hanya dari satu arah. Serangan juga berasal dari Jalan Kedung Cowek arah ke Madura.
Kemacetan sempat terjadi di akses keluar Suramadu hingga Jalan Kedung Cowek. Perlu waktu hingga dua jam untuk polisi memukul mundur oknum bonek hingga arus lalu lintas berlangsung normal
Sebelumnya, sekelompok orang tak dikenal (OTK) melakukan aksi vandalisme berupa pelemparan dan penyerangan terhadap KA Pasundan pada Kamis (30/5).
Aksi itu terjadi saat KA Pasundan melintas di JPL 5, KM 3+7/8, antara Stasiun Gubeng - Stasiun Surabaya Kota di Jalan Ambengan, Surabaya, pukul 23.54 WIB.
Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengatakan kejadian itu mengakibatkan sejumlah kaca di KA Pasundan pecah. Selain itu, ada sejumlah masyarakat umum yang dilaporkan mengalami luka-luka.
"Kejadian ini mengakibatkan kerusakan berupa kaca pecah di 7 sarana kereta ekonomi KA Pasundan," kata Luqman saat dikonfirmasi, Jumat (31/5).
Bentrokan antara kelompok suporter Persebaya Surabaya, Bonek dengan aparat kepolisian terjadi di Jalan Kedung Cowek, atau akses keluar Jembatan Suramadu menuju Surabaya, Jumat (31/5) malam.
Ratusan Bonek memadati akses perbatasan Suramadu, mereka diduga hendak mengadang kelompok suporter lain usai laga final Liga 1 2023-2024 antara Madura United kontra Persib Bandung di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Bentrokan yang melibatkan Bonek bermula saat polisi bersama anggota Brimob meminta Bonek untuk membubarkan karena menutup akses masuk Surabaya dari Jembatan Suramadu.
Bonek yang enggan bubar lantas melakukan lemparan batu ke arah polisi. Aparat keamanan kemudian melakukan pengejaran kepada para suporter.
Lalu lintas jalanan Suramadu menuju Surabaya pun macet parah akibat bentrokan tersebut.
Perlu waktu hingga dua jam untuk polisi memukul mundur kelompok suporter Persebaya itu hingga arus lalu lintas di sekitar Suramadu bisa berlangsung normal.
Bus Pemain Persib Dilempari Batu saat Tinggalkan Stadion Gelora Bangkalan
https://twitter.com/oL0fRPXaen25817/status/1796611793835655502
Pantauan di lokasi, sekelompok orang itu berusaha mendekati bus rombongan Persib yang dikawal ketat kepolisian. Mereka lalu berusaha melempari bus itu.
Belum diketahui pasti apakah lemparan itu mengenai bus atau tidak.
Aksi para pelaku langsung dibubarkan paksa kepolisian. Polisi memaksa kelompok itu membubarkan diri. Akibatnya, polisi juga ikut jadi sasaran pelemparan.
"Terus maju. Kami tidak ingin Surabaya kisruh silakan balik," demikian peringatan petugas polisi menggunakan pengeras suara melalui mobil komando Brimob.
"Mohon kepada saudara-saudara, ini bukan tontonan. Silakan masuk ke rumah," tambahnya.
Sekitar dua jam polisi akhirnya bisa membubarkan massa yang berkumpul di Jalan Kedung Cowek. Sementara, bus rombongan yang membawa para pemain Persib Bandung tiba di salah satu hotel di Kota Surabaya sekitar pukul 00.25 WIB.
Madura United dikalahkan Persib Bandung dalam laga leg kedua final championship series Liga 1 2023/24 di Stadion Gelora Bangkalan, Jumat (31/5). Skor akhir 1-3, dengan agregat akhir 1-6.
Pada leg pertama di Stadion Si Jalak Harupat, Persib menang 3-0. Dengan begini, 'Maung Bandung' berhak mengangkat trofi juara Liga 1.
sumber:
https://www.indosport.com/sepakbola/20220617/wanita-bandung-kena-palak-oknum-bonek-fans-persebaya-langsung-minta-maaf
https://cirebon.tribunnews.com/2024/04/20/oknum-bonek-berulah-di-bandung-rampok-pengguna-jalan-uang-rp-37-juta-melayang
https://skor.id/post/pn-ssi-jawa-timur-ingin-kasus-penculikan-suporter-persebaya-di-bandung-diusut-tuntas
https://beritajatim.com/polisi-pukul-mundur-massa-di-jembatan-suramadu-surabaya
https://rejabar.republika.co.id/berita/secnwb512/sweeping-diduga-bonek-ke-bobotoh-di-surabaya-viking-sesalkan-aksi-tersebut
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240601000840-20-1104484/polisi-bentrok-dengan-bonek-di-akses-keluar-suramadu
https://www.kai.id/information/full_news/6020-kai-kecam-pelemparan-batu-terhadap-ka-pasundan-pelaku-terancam-pidana-penjara-hingga-seumur-hidup
https://kumparan.com/kumparannews/bus-persib-dilempari-batu-saat-tinggalkan-stadion-gelora-bangkalan-22qhYCxT920/1