Quantcast
Channel: AGUNKz scrEaMO BLOG | {Agung YuLy Diyantoro}
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2971

Kronologi Nia Penjual Gorengan Padang

$
0
0

Indonesia sedang darurat moral, tiap hari pasti ada berita dan kasus pembunuhan maupun pemerkosaan akibat para konten kreator ataupun media yang mengumbar aurat, Pacaran dikalangan anak SD, SMP, SMA bukan menjadi hal yg aneh bagi para orangtua. Hal ini membuat was-was par orangtua yang miliki anak perempuan.  Tak adilnya hukuman,, pasti pelaku akan dijerat penjara 10 tahun lebih sementara dalam Islam pelaku pemerkosaan dan pembunuhan akan dihukum mati untuk timbulkan efek jera nagi yang berniat melakukannya dan agar kejadian serupa terjadi kedepannya

 


Nia Kurnia SariNia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan keliling ditemukan tewas terkubur di dalam tanah di kawasan Guguk, Kecamatan Dua Kali Sebelas Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat. Korban ditemukan dengan tangan kondisi terikat dan tanpa busana.

Korban sebelumnya dilaporkan hilang sejak Jumat 6 September 2024 setelah berjualan gorengan di Korong Pasa Surau. Saat itu warga sekitar terakhir melihat keberadaannya sekira pukul 18:00 WIB. 





Namun, hingga pukul 20.00 WIB Nia belum juga pulang, keluarga Nia pun melakukan pencarian. Saat pencarian ditemukan jilbab dan jualan korban berserakan, hingga akhirnya keluarga melaporkan kehilangan Nia Kurnia Sari pada polisi.

Tim SAR pun menemukan korban sudah tertimbun tanah pada Minggu 8 September 2024. Korban diketahui baru tamat SMA dan ingin melanjutkan kuliah.  Berawal dari anak kecil yang sedang beramain dan menarik seutas tali rapia di tanah

Mayat korban kini diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Padang, untuk menyelidiki penyebab kematian korban. Korban diduga diperkosa sebelum dibunuh karena saat ditemukan mayat korban dalam keadaan telanjang dengan tangan terikat.

Ibu korban, Mila mengatakan bahwa anaknya selama ini menjadi tulang punggung keluarga karena ayah dan ibunya sudah lama berpisah. Sementara ibunya yang juga jualan gorengan keliling kadang tak bisa berjualan karena sakit.

"Dia keinginannya pengin kuliah," ujarnya, Senin (9/9/2024).


 

 Isi Chat Nia Kurnia Sari Sebelum Ditemukan Tewas

 

 Dalam curhatan terakhir Nia Kurnia Sari tersebut terdapat pembahasan soal hutang.

Diketahui gadis penjual gorengan tersebut mempunyai niat tulus untuk melunasi hutang.

Namun impian itu justru kandas di tengah kegigihannya mengumpulkan rupiah dengan berjualan gorengan.

Lantaran Nia Kurnia Sari ditemukan meninggal dunia terkubur tanpa busana.

Nia Kurnia Sari biasanyA menjajakan dagangannya ini sepulang sekolah keliling kampung Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Nia Kurnia Sari tak pernah kembali ke rumah sejak Jumat (6/9/2024) saat pamit jualan gorengan.

 

Keluarga dan warga bergotong royong sontak saja mencari keberadaan Nia Kurnia Sari.

Hingga akhirnya kabar duka yang didapat keluarga gadis 18 tahun tersebut.

Nia Kurnia Sari ditemukan tewas terkubur tanpa busana pada Minggu (8/9/2024).

Nia Kurnia Sari sempat berkirim pesan dengan sahabatnya, Icha, sebelum ditemukan tewas.

Nia Kurnia Sari curhat berniat melunasi hutang dalam chatnya tersebut.

N: Iyo ca Kini ko den harus bayie utang den ka uncu Lu lah lunas baru nabung ntuak kuliah lai tapi ngaleh payah kini biasnyo sehari den dapek 40 mah kini ntuak dapek 35 payaj

Baa lai nia. Kini urang manggaleh lah banyak. Banyak persaingan. Tapi dari pado dak manggaleh bara dapek nyo se lah lai

 

 N : Iyo Ca den cubo uin mah ca nyo lain narmo jalur kip ca. Doaan ajolah

Icha : Okee semangat!

N : Tulah den pengan bana bisuak ko kuliah bia dapet kwn baru suasana baru

Ayah Nia, Arsil bercerita sang anak memang berkukuh menjadi pedagang gorengan demi membantu perekonomian keluarga.

"Ia bersikukuh untuk tetap berjualan dengan alasan membantu orangtua. Terpaksa saya turuti saja," katanya.

Padahal, di pertemuan terakhirnya dengan NKS, teman korban, Arsy, menuturkan bahwa NKS sangat bersemangat ketika menceritakan keinginannya berkuliah.

"Ia sudah memiliki tujuan perguruan tinggi sendiri. Tapi sebelum tujuannya tercapai, sudah tiada,” ungkapnya.

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, mengonfirmasi bahwa Nia Kurnia Sari menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan.

"Korban ditemukan dalam kondisi terkubur, tanpa busana, setelah ditemukan pakaian korban sebelumnya," ujarnya.

 

Gadis yang baru lulus SMA itu diketahui telah dinyatakan hilang sejak Jumat, 6 September 2024. Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, diduga Nia menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Baru-baru ini, beredar video rekaman terakhir Nia yang diunggah oleh salah satu warga saat korban sedang mengelilingi kampung untuk menjual jualannya. Korban tampak mengangkat sebuah bakul di belakang seorang pria yang tengah menggendong anaknya yang masih balita.

“Tahu isi…bakwan,” ujar Nia yang terlihat mengenakan jilbab dan celana hitam sembari menawarkan jualannya kepada pria tersebut.

Video yang diunggah ini lantas menjadi sebuah kesedihan yang mendalam untuk keluarga dan para rekan terdekatnya. Tak hanya mereka, netizen yang turut mengikuti perkembangan kasus Nia pun merasa prihatin dan sedih melihat berakhirnya kehidupan Nia yang dinilai tak adil.

Lantas, bagaimana sosok Nia Kurnia Sari di mata para keluarga dan sahabat?

Nia adalah gadis yang baru lulus dari sekolah Institut National Safi’i (INS). Seharusnya, Nia meneruskan mimpinya untuk berkuliah, namun impiannya itu direnggut paksa oleh manusia tak bertanggung jawab.

Semasa sekolah, Nia sangat aktif mengikuti berbagai kegiatan seperti OSIS hingga sempat memasuki organisasi beladiri walaupun hanya sebentar. Nia juga aktif dalam berbahasa asing, hal itu menjadikannya sosok yang memiliki keinginan untuk terus belajar demi menggapai mimpinya.

Walaupun ada keterbatasan dalam segi ekonomi, tekad Nia untuk berkuliah tidak goyah. Bahkan, Nia menjadi salah satu siswa berprestasi antara siswa-siswa cerdas lainnya sehingga ia bisa mendapatkan dana bantuan senilai Rp1,5 juta.

Tak dipakai untuk foya-foya, sisa uang tersebut ditabungkan oleh Nia untuk masa depannya nanti.

Nia diketahui telah bekerja keras menjual gorengan sejak SMP hingga lulus SMA. Setiap harinya, Nia harus mengelilingi perkampungan yang luas demi menghabiskan dagangannya.

Jalan yang dilalui Nia pun tidak mudah, ia harus berjalan pulang di jalanan yang sangat sepi dari lalu-lalang penduduk. Bagian kanan jalan terdapat hutan yang hening, sementara bagian kiri menjurus ke bawah adalah semak belukar.

Diketahui, Nia adalah seorang anak yang tidak memiliki keluarga utuh, orang tuanya sudah lama berpisah hingga menjadikannya sosok anak yang mandiri demi membantu sang ibu dalam menghidupkan keuangan.


Nia diketahui telah bekerja keras menjual gorengan sejak SMP hingga lulus SMA. Setiap harinya, Nia harus mengelilingi perkampungan yang luas demi menghabiskan dagangannya. 

Jalan yang dilalui Nia pun tidak mudah, ia harus berjalan pulang di jalanan yang sangat sepi dari lalu-lalang penduduk. Bagian kanan jalan terdapat hutan yang hening, sementara bagian kiri menjurus ke bawah adalah semak belukar.

Diketahui, Nia adalah seorang anak yang tidak memiliki keluarga utuh, orang tuanya sudah lama berpisah hingga menjadikannya sosok anak yang mandiri demi membantu sang ibu dalam menghidupkan keuangan.

Gadis penjual gorengan berinisial NK berusia 18 tahun ditemukan tewas terkubur sedalam 40 cm.

Bongkar beberapa fakta menyedihkan yang dialami oleh Nia Kurnia Sari:

  1. Broken Home

Nia Kurnia Sari adalah anak dari kedua orang tua yang telah bercerai, Nia dan saudara tinggal bersama ibu kandungnya.

  1. Berjualan Gorengan

Nia membantu finansial keluarganya dengan cara berjualan gorengan di setiap sore sampai menjelang maghrib. 

  1. Kuliahkan Adiknya

Hasil dari jual gorengan, disisihkan Nia untuk menabung pendidikan adiknya agar dapat menempuh kuliah. 



 4.   Gorengan Berserakan

Keluarga korban melakukan tindakan untuk mencari korban dengan meminta bantuan masyarakat sekitar, pencarian membuahkan hasil dan menemukan jilbab dan gorengan Nia berserakan di tanah sekitar perkebunan.

 5.   Jasadnya Ditemukan

Penelusuran terus dilanjutkan saat menemukan jejak jilbab dan gorengan yang berserakan, keluarga korban meminta bantuan Tim SAR dam anjing pelacak menemukan kejanggalan di sekitar perkebunan dengan tumpukan tanah baru yang terlihat berantakan. Tim SAR membongkar tumpukan tanah yang tidak dalam dan menemukan jasad korban pada 8 September 2024.


daerah yang dilintasi Nia saat menjual gorengan memang sangat sepi dan sunyi jarang ada warga yang beraktifitas. Diketahui bahwa Nia Kurnia Sari jualan gorengan berkeliling di Korong Pasa Surau, Nagari Guguak, Kecamatan Kayu Tanam, Padang Pariaman. 

Nia yang biasanya pulang jelang Maghrib, hari itu tidak pulang hingga pukul 8 malam. Sang ibu lalu mencari tau keberadaan anaknya itu, namun tidak ada petunjuk.

Dua hari hilang dan dilakukan pencarian masal dibantu warga, ditemukan beberapa hal yang menjadi petunjuk. Diantaranya pakaian, ikat rambut, dan gorengan beserta saus sambal yang Nia jual berserakan di sebuah lokasi berjarak 500 meter dari rumahnya. Hingga akhirnya ditemukan sebuah bekas galian yang berada di dekat lokasi penemuan benda benda itu.


Mimin duga, pelaku adalah orang terdekat atau warga sekitar yang sering dilintasi jalurnya oleh Nia.  Melihat tari rapia yang mengikat, jelas kejadian ini memang sudah direncanakan dengan matang

Saat ini pihak kepolisian setempat masih menyelidikan penyebab kematian korban dan mencari pelaku pembunuhan...  Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir mengatakan terkait motif pembunuhan tidak terkait dengan pencurian, melainkan lebih kepada dugaan tindakan asusila.


4 Pemuda Terduga Pelaku di Kasus Tewasnya Gadis Penjual Gorengan di Sumbar

Polisi masih menyelidiki kasus tewasnya Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan di Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar). Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi, termasuk tiga pemuda.
"Kami telah periksa beberapa saksi. Di antaranya adalah satu orang yang terakhir melihat korban, keluarganya yaitu ibu dan kakak perempuannya, dan tiga orang pemuda di Nagari tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman AKP Reggy kepada wartawan, Selasa (10/9).


Kata Reggy, sebenarnya ada satu lagi pemuda yang dijadwalkan untuk dilakukan pemeriksaan. Namun pemuda tersebut kabur, tidak ada di rumahnya.
"Dari empat pemuda tersebut satu di antaranya belum ditemukan sampai saat ini, kita masih melakukan pengejaran," kata Reggy.


Reggy memastikan hingga saat ini polisi belum menentukan tersangka. Semua pihak yang diperiksa masih berstatus saksi.
"Baru hanya sebatas saksi. Belum ada tersangka sembari itu tim masih melakukan penyelidikan lebih dalam," katanya.


Ia mengatakan saat ini autopsi telah dilakukan, namun hasilnya masih menunggu dari pihak yang berwenang.

Ia juga berharap agar warga bersabar dalam kasus ini yang jelas pihaknya telah mengerahkan segala sumber daya.


korban yang mengenakan kaus dan celana wana hitam berangkat jualan gorengan meski sedang hujan di wilayah Padang Pariaman. Namun hingga Jumat malam

saat ditemukan, ada luka lebam di wajah korban. Kendati demikian, ia belum bisa memastikan penyebab meninggalnya korban. Polisi masih menunggu hasil autopsi. 

Sosok terduga pelaku pembunuh Nia Kurnia Sari (18), terungkap. Dia merupakan warga sekitar rumah Nia. di sekitar lokasi memang banyak gubuk yang sering dipakai untuk nongkrong para pelaku.

Sosok ini dicurigai karena keberadaannya tak diketahui sejak jasad Nia ditemukan.


 kepergian Nia Kurnia yang mendadak membuat keluarganya begitu terpukul karena September ini seharusnya dia akan masuk kuliah, semua tes dan persyaratan telah usai.

Nia Kurnia rela berjualan gorengan demi hendak membeli laptop untuk keperluan kuliahnya.

Berdasarkan pengakuan tim evakuasi, konsdisi jasad Nia Kurnia Sari yang dikuburkan dalam kondisi tanah miring, sangat memilukan. "Ada luka lebam sepanjang bibir, bibirnya bengkak. Di pipi memar juga, kayak dipukul," jelas Koordinator Tagana Padang Pariaman, Donald Debra.

Tak hanya itu, menurut dokter yang melakukan visum ditemukan adanya luka pada pangkal paha Nia Kurnia Sari.

"Saya tanya ke pihak RS, katanya muka, pipi, sama pangkal pahanya yang parah,"

 

 

 

 

 

Nanti diupdate jika ada perkembangan terbaru dan akan mimin pajang wajah para pelakunya agar dikenal seumur hidup hingga anak cucu keturunannya kelak..

 Apa kabar hukum kebiri ? sudah tak terdengar lagi kini penerapannya.. 

Setiap hari pasti akan ada berita tentang kasus pembunuhan disertai dengan pemerkosaan di Indonesia

 

 


Viewing all articles
Browse latest Browse all 2971