Indonesia berdekatan dengan garis khatulistiwa membuat beberapa kawasan di Tanah Air mendapatkan dampak dari Equinox yakni ketika matahari melintasi garis ekuator. Saat Equinox berlangsung, kawasan yang berada di garis khatulistiwa akan mengalami kepanasan suhu yang luar biasa. Dan, biasanya terjadi di setiap tanggal 20 Maret dan 20 September.
Kalimantan ternyata berlokasi di garis khatulistiwa dan setiap tahunnya menjadi langganan terkena dampak fenomena alam Equinox atau dikenal dengan titik musim semi matahari. Saat ini, titik tersebut dialami di kawasan Kalimantan tepat pukul 11.00 - 14.00 WIB.
Namun, selain Kalimantan, Equinox juga melintasi kawasan Sumatera Barat, dan yang patut diwaspadai adalah kawasan pantai. Pada saat perubahan cuaca seperti ini, angin laut akan sangat kencang sekali dan air laut akan lebih tinggi 3-5 meter.
Selain itu, volume hujan juga akan meningkat ketika matahari melintasi garis khatulistiwa. Namun, belum ada tanda-tanda jika beberapa lokasi wisata ditutup, dan masyarakat pun belum gembar-gembor terhadap fenomena tersebut.
5 fakta Equinox. Apa saja? Simak pemaparannya di bawah ini.
1. Equinox Terjadi 2 Kali dalam Setahun
Equinox berlangsung 2 kali dalam setahun. Prediksi akurat astronom berkisar di bulan Maret dan September, tepatnya 21 Maret dan 23 September. Bukan tidak mungkin, prediksi bisa meleset ke tanggal selain itu, hanya masih dalam bulan yang sama.
Fenomena ini juga memiliki istilah yang berbeda. Wilayah belahan Bumi utara menyebut ekuinoks yang terjadi pada Maret sebagai Vernal (musim semi) Equinox. Sementara di belahan Bumi selatan disebut Autumnal Equinox.
2. Transisi Alam ke Musim Semi
Astronom di belahan Bumi utara menggunakan Equinox yang terjadi di Maret sebagai patokan untuk dimulainya musim semi. Musim berakhir di titik balik Matahari pada Juni, yaitu ketika musim panas akan dimulai.
Nah, bedanya dengan wilayah belahan Bumi selatan, Equinox yang terjadi di September justru malah menjadi penanda awal musim semi mereka.
3. Durasi Waktu Siang dan Malam Sama
Equinox berasal dari dua kata latin: aequus (sama) dan nox (malam) yang berarti Equinox yang berlangsung di Bumi akan menghadirkan fenomena siang dan malam dengan durasi yang sama. Kenyataannya, Bumi justru lebih lama mengalami waktu di siang hari saat Equinox berlangsung.
4. Equinox dan Aurora Borealis
Equinox disebut-sebut menjadi momen yang pas untuk menyaksikan peristiwa Aurora Borealis di belahan Bumi utara. Seperti dijelaskan NASA, aktivitas geomagnetik akan berlangsung dua kali lebih intens ketika musim semi dan gugur.
5. Equinox dan Kebudayaan
Fenomena Equinox pun begitu melekat dengan perayaan kebudayaan di sejumlah wilayah. Masyarakat di Tiongkok, contohnya, merayakan Equinox pada Maret dengan tradisi menyeimbangkan telur. Telur yang diletakkan dalam posisi sejajar menandakan kesuburan dan pertanda keuntungan.
references by okezone, liputan6
Namun, selain Kalimantan, Equinox juga melintasi kawasan Sumatera Barat, dan yang patut diwaspadai adalah kawasan pantai. Pada saat perubahan cuaca seperti ini, angin laut akan sangat kencang sekali dan air laut akan lebih tinggi 3-5 meter.
Selain itu, volume hujan juga akan meningkat ketika matahari melintasi garis khatulistiwa. Namun, belum ada tanda-tanda jika beberapa lokasi wisata ditutup, dan masyarakat pun belum gembar-gembor terhadap fenomena tersebut.
5 fakta Equinox. Apa saja? Simak pemaparannya di bawah ini.
1. Equinox Terjadi 2 Kali dalam Setahun
Equinox berlangsung 2 kali dalam setahun. Prediksi akurat astronom berkisar di bulan Maret dan September, tepatnya 21 Maret dan 23 September. Bukan tidak mungkin, prediksi bisa meleset ke tanggal selain itu, hanya masih dalam bulan yang sama.
Fenomena ini juga memiliki istilah yang berbeda. Wilayah belahan Bumi utara menyebut ekuinoks yang terjadi pada Maret sebagai Vernal (musim semi) Equinox. Sementara di belahan Bumi selatan disebut Autumnal Equinox.
2. Transisi Alam ke Musim Semi
Astronom di belahan Bumi utara menggunakan Equinox yang terjadi di Maret sebagai patokan untuk dimulainya musim semi. Musim berakhir di titik balik Matahari pada Juni, yaitu ketika musim panas akan dimulai.
Nah, bedanya dengan wilayah belahan Bumi selatan, Equinox yang terjadi di September justru malah menjadi penanda awal musim semi mereka.
3. Durasi Waktu Siang dan Malam Sama
Equinox berasal dari dua kata latin: aequus (sama) dan nox (malam) yang berarti Equinox yang berlangsung di Bumi akan menghadirkan fenomena siang dan malam dengan durasi yang sama. Kenyataannya, Bumi justru lebih lama mengalami waktu di siang hari saat Equinox berlangsung.
4. Equinox dan Aurora Borealis
Equinox disebut-sebut menjadi momen yang pas untuk menyaksikan peristiwa Aurora Borealis di belahan Bumi utara. Seperti dijelaskan NASA, aktivitas geomagnetik akan berlangsung dua kali lebih intens ketika musim semi dan gugur.
5. Equinox dan Kebudayaan
Fenomena Equinox pun begitu melekat dengan perayaan kebudayaan di sejumlah wilayah. Masyarakat di Tiongkok, contohnya, merayakan Equinox pada Maret dengan tradisi menyeimbangkan telur. Telur yang diletakkan dalam posisi sejajar menandakan kesuburan dan pertanda keuntungan.
references by okezone, liputan6