Bersyukurlah, karena kita diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk kembali mengecap manisnya Ramadan. Lihatlah, begitu banyak orang-orang di sekitar kita yang Allah SWT takdirkan tidak dapat ikut merasakan manis dan lezatnya Ramadan karena malaikat maut telah menjemputnya
Kesempatan baik ini, tidaklah untuk disia-siakan, tapi justru dimanfaatkan sebaik mungkin meng-upgrade diri kita 100x lebih baik dari sebelumnya, karena tidak ada yang bisa menjamin tahun depan kita berjumpa lagi dengan Ramadan.
Apalah gunanya jika kita hanya baik & rajin selama 1 bulan saja, sementara setelah ramadhan meninggalkan kita, kita pun kembali pada perilaku lama yg menjauhi aturan Al-Quran dan ibadah menurun
Adapun orang yang tenggelam dalam kelalaian atau diliputi kebodohan terhadap keagungan bulan ini, maka sesungguhnya orang semacam itu tidak akan ‘mampu’ membedakan antara bulan ini dengan bulan-bulan yang lain. Adapun orang yang tenggelam dalam kelalaian atau diliputi kebodohan terhadap keagungan bulan ini, maka sesungguhnya orang semacam itu tidak akan ‘mampu’ membedakan antara bulan ini dengan bulan-bulan yang lain.
Bahkan, bisa jadi dia akan menganggap bulan Ramadhan adalah bulan untuk bermalas-malasan. Bulan untuk menyantap berbagai makanan dan minuman. Bulan untuk tidur di siang hari dan begadang di malam hari -tanpa faidah- sehingga dia tidak mendapatkan manfaat apa-apa darinya. Bahkan terjatuh dalam dosa.
Jika sebelum Ramadan kita masih hitung-hitungan untuk bersedekah ke yatim piatu atau wakaf, sekaranglah saatnya mengeluarkan potensi yang dimiliki untuk kebahagiaan saudara kita yang lainnya.
Jika sebelumnya kita masih enggan berbuat kebajikan & kebaikan, sekaranglah saatnya meningkatkan kebaikan dan membuktikan bahwa diri kita ada di dunia ini untuk memberikan banyak manfaat bagi orang-orang disekitar kita. Saatnya kita memaksimalkan ibadah. Salat, zakat, sedekah, itikaf, membaca, mempelajari al-Quran, mendatangi kajian-kajian Al-quran, meningkatkan ilmu dan amal kita untuk semakin mendalami Islam yg sebenarnya.
UNTUK JADWAL SHAUM RAMADHAN DAERAH INDONESIA LAINNYA
Apalah gunanya jika kita hanya baik & rajin selama 1 bulan saja, sementara setelah ramadhan meninggalkan kita, kita pun kembali pada perilaku lama yg menjauhi aturan Al-Quran dan ibadah menurun
Adapun orang yang tenggelam dalam kelalaian atau diliputi kebodohan terhadap keagungan bulan ini, maka sesungguhnya orang semacam itu tidak akan ‘mampu’ membedakan antara bulan ini dengan bulan-bulan yang lain. Adapun orang yang tenggelam dalam kelalaian atau diliputi kebodohan terhadap keagungan bulan ini, maka sesungguhnya orang semacam itu tidak akan ‘mampu’ membedakan antara bulan ini dengan bulan-bulan yang lain.
Bahkan, bisa jadi dia akan menganggap bulan Ramadhan adalah bulan untuk bermalas-malasan. Bulan untuk menyantap berbagai makanan dan minuman. Bulan untuk tidur di siang hari dan begadang di malam hari -tanpa faidah- sehingga dia tidak mendapatkan manfaat apa-apa darinya. Bahkan terjatuh dalam dosa.
Karena keburukan/dosa pada bulan itu akan dilipatgandakan dosanya daripada di bulan-bulan yang lainnya dan diberikan ganjaran hukuman yang lebih berat, sebagaimana pula pada bulan itu kebaikan akan diperbesar pahalanya.
Amal kebaikan pada bulan itu akan diperbesar pahalanya di sisi Allah jauh lebih banyak daripada amal kebaikan serupa yang dilakukan pada waktu-waktu selainnya. Demikian pula perbuatan-perbuatan maksiat maka dosanya jauh lebih berat, dan itu semuanya adalah disebabkan kemuliaan waktu yang ada pada bulan ini.
Jika sebelum Ramadan kita masih hitung-hitungan untuk bersedekah ke yatim piatu atau wakaf, sekaranglah saatnya mengeluarkan potensi yang dimiliki untuk kebahagiaan saudara kita yang lainnya.
Jika sebelumnya kita masih enggan berbuat kebajikan & kebaikan, sekaranglah saatnya meningkatkan kebaikan dan membuktikan bahwa diri kita ada di dunia ini untuk memberikan banyak manfaat bagi orang-orang disekitar kita. Saatnya kita memaksimalkan ibadah. Salat, zakat, sedekah, itikaf, membaca, mempelajari al-Quran, mendatangi kajian-kajian Al-quran, meningkatkan ilmu dan amal kita untuk semakin mendalami Islam yg sebenarnya.
UNTUK JADWAL SHAUM RAMADHAN DAERAH INDONESIA LAINNYA
- Klik Ubah Nama Kota
- Jadwal puasa daerah lainnnya, dengan cara klik, lalu PILIH KOTA (DIBAGIAN BAWAH)
- Nama Kota Sudah disusun sesuai urutan Alphabet
- Untuk kota/daerah yg tidak tercantum waktu bisa mengikuti Ibu kota/kota terdekat/sekitarnya
- DRAG Lalu Copy ke Microsoft Word, jadikan PDF/Image atau bisa juga di print
- ATAU SILAHKAN BOOKMARK HALAMAN INI, JADI KALAU INGIN TAU JADWAL TINGGAL DIBUKA AJA LEWAT BROWSER
- PASTIKAN JAM DI TEMPAT KALIAN SESUAI DAN TEPAT
KETERANGAN
1. Awal Ramadhan dan Syawal berdasarkan Taqwin Standar Indonesia.
2. Berlaku untuk wilayah radius maks. 30 km dari wilayah KOTA Daerah/Lokasi Anda.
3. Jadwal sudah diberi toleransi waktu ihtiyati (pengaman) sebesar +/- 2 menit.
4. Hisab berdasarkan Kriteria Jadwal Shalat Kementerian Agama RI.
5. Jadwal berlaku untuk ketinggian tempat 0-250 meter DPL.
6. Lakukan pengecekan ketepatan jam anda di Telkom 103 / RRI / TVRI.
7. Digunakan hanya jika Kementerian Agama setempat belum menerbitkan.
1. Awal Ramadhan dan Syawal berdasarkan Taqwin Standar Indonesia.
2. Berlaku untuk wilayah radius maks. 30 km dari wilayah KOTA Daerah/Lokasi Anda.
3. Jadwal sudah diberi toleransi waktu ihtiyati (pengaman) sebesar +/- 2 menit.
4. Hisab berdasarkan Kriteria Jadwal Shalat Kementerian Agama RI.
5. Jadwal berlaku untuk ketinggian tempat 0-250 meter DPL.
6. Lakukan pengecekan ketepatan jam anda di Telkom 103 / RRI / TVRI.
7. Digunakan hanya jika Kementerian Agama setempat belum menerbitkan.