Disaat Indonesia diserang oleh pelaku kejahatan siber dari China. WhatsApp keluarkan peringatkan akan virus baru yang manakutkan yang pandai menyamar yakni GhostCtrl ransomware yang akan dimanfaatkan hacker. Seperti dilansir dari Dailystar, Senin (31/7/2017), virus yang dinamai GhostCtrl, ancaman terbaru internet hadir dalam beberapa bentuk termasuk aplikasi populer. Virus terbaru ini mengganggu pengguna ponsel menyamar sebagai WhatsApp dan mencuri sejumlah besar informasi dari mereka yang mendownloadnya, termasuk Pesan teks, kontak, riwayat browser dan bahkan lokasi Anda.
Sejauh ini, WhatsApp dan Pokemon Go telah menjadi target utama malware tersebut, yang memungkinkan virus tersebut menyerang lebih dari satu miliar perangkat.
GhostCtrl bekerja dengan menginstal paket perangkat lunak berbahaya ke perangkat setelah aplikasi palsu diunduh.
Malware kemudian menciptakan pintu belakang pada perangkat yang memungkinkannya mengekstrak data seperti lokasi GPS, teks, panggilan, dan kontak, namun mampu melakukan hal yang jauh lebih buruk.
GhostCtrl mampu mengumpulkan informasi perangkat inti, seperti tingkat baterai saat ini, versi perangkat lunak dan informasi Wi-Fi, ini sudah tampak seperti invasi privasi yang besar, akan semakin memburuk.
Malware ini memiliki kemampuan untuk secara diam-diam memfilmkan dan merekam aktivitas Anda menggunakan tidak hanya kamera yang ada di ponsel cerdas Anda, namun juga mikrofon.
Ini berarti bahwa hacker sekarang dapat merekam lebih dari satu aspek dari beberapa momen Anda yang paling pribadi, serta mencuri informasi pribadi yang terperinci.
"Pencurian data GhostCtrl sangat luas," periset untuk perusahaan keamanan TrendMicro, yang menemukan malware GhostCtrl, menulis di sebuah posting blog resmi tentang malware tersebut.
Seperti diketahui, Tim gabungan dari Polri dan pihak keamanan China menggerebek sebuah rumah mewah di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Rumah yang berada di Jalan Sekolah Duta Raya No. 5 Pondok Indah Kebayoran lama Jakarta Selatan dijadikan tempat bagi komplotan cyber crime asal China.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Argo mengatakan, penangkapan 27 WNA China itu dilakukan sekitar pukul 15.00 WIB, Sabtu (29/7/2017).
references by sindonews
GhostCtrl bekerja dengan menginstal paket perangkat lunak berbahaya ke perangkat setelah aplikasi palsu diunduh.
Malware kemudian menciptakan pintu belakang pada perangkat yang memungkinkannya mengekstrak data seperti lokasi GPS, teks, panggilan, dan kontak, namun mampu melakukan hal yang jauh lebih buruk.
GhostCtrl mampu mengumpulkan informasi perangkat inti, seperti tingkat baterai saat ini, versi perangkat lunak dan informasi Wi-Fi, ini sudah tampak seperti invasi privasi yang besar, akan semakin memburuk.
Malware ini memiliki kemampuan untuk secara diam-diam memfilmkan dan merekam aktivitas Anda menggunakan tidak hanya kamera yang ada di ponsel cerdas Anda, namun juga mikrofon.
Ini berarti bahwa hacker sekarang dapat merekam lebih dari satu aspek dari beberapa momen Anda yang paling pribadi, serta mencuri informasi pribadi yang terperinci.
"Pencurian data GhostCtrl sangat luas," periset untuk perusahaan keamanan TrendMicro, yang menemukan malware GhostCtrl, menulis di sebuah posting blog resmi tentang malware tersebut.
Seperti diketahui, Tim gabungan dari Polri dan pihak keamanan China menggerebek sebuah rumah mewah di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Rumah yang berada di Jalan Sekolah Duta Raya No. 5 Pondok Indah Kebayoran lama Jakarta Selatan dijadikan tempat bagi komplotan cyber crime asal China.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Argo mengatakan, penangkapan 27 WNA China itu dilakukan sekitar pukul 15.00 WIB, Sabtu (29/7/2017).
references by sindonews