Quantcast
Channel: AGUNKz scrEaMO BLOG | {Agung YuLy Diyantoro}
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2971

Apa Bedanya Arema FC, Arema Cronus & Arema Indonesia?

$
0
0
Malang memiliki dua tim kebanggaan yang punya nama hampir sama: Arema FC dan Arema Indonesia. Tak sedikit penggemar bola Indonesia yang bingung. Saat artikel ini ditulis klub asal Malang tersebut satu bermain di kasta tertinggi Liga1, satu lainnya sedang berjuang tampil di Liga 3  Zona Jawa Timur untuk kembali ke Liga1, lalu apa perbedaan lainnya?

Arema Indonesia, dahulu bernama Arema Malang, adalah sebuah klub sepak bola yang bermarkas di Malang, Jawa Timur, Indonesia. Arema didirikan pada tanggal 11 Agustus 1987, Arema mempunyai julukan "Singo Edan" . Mereka bermain di Stadion Kanjuruhan dan Stadion Gajayana.

Nama Arema adalah legenda Malang. Adalah Kidung Harsawijaya yang pertama kali mencatat nama tersebut, yaitu kisah tentang Patih Kebo Arema di kala Singosari diperintah Raja Kertanegara. Prestasi Kebo Arema gilang gemilang. Ia mematahkan pemberontakan Kelana Bhayangkara seperti ditulis dalam Kidung Panji Wijayakrama hingga seluruh pemberontak hancur seperti daun dimakan ulat. Demikian pula pemberontakan Cayaraja seperti ditulis kitab Negarakretagama.

Kebo Arema pula yang menjadi penyangga politik ekspansif Kertanegara. Bersama Mahisa Anengah, Kebo Arema menaklukkan Kerajaan Pamalayu yang berpusat di Jambi. Kemudian bisa menguasai Selat Malaka. Sejarah heroik Kebo Arema memang tenggelam. Buku-buku sejarah hanya mencatat Kertanegara sebagai raja terbesar Singosari, yang pusat pemerintahannya dekat Kota Malang.

Pada dekade 1980-an muncul kembali nama Arema. Tidak tahu persis, apakah nama itu menapak tilas dari kebesaran Kebo Arema.

(Arema Football Club/Persatuan Sepak Bola Arema nama resminya) lahir pada tanggal 11 Agustus 1987, dengan semangat mengembangkan persepak bolaan di Malang. Pada masa itu, tim asal Malang lainnya Persema Malang bagai sebuah magnet bagi arek Malang. Stadion Gajayana –home base klub pemerintah itu– selalu disesaki penonton. Dimana posisi Arema waktu itu? Yang pasti, klub itu belum mengejawantah sebagai sebuah komunitas sepak bola. Ia masih jadi sebuah “utopia”.

Adalah Acub Zaenal mantan Gubernur Irian Jaya ke-3 dan mantan pengurus PSSI periode 80-an yang kali pertama punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub Galatama di kota Malang setelah sebelumnya membangun klub Perkesa 78 bersama Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada ‘86.
Berkat hubungan baik antara Dirk dengan wartawan olahraga di Malang, khususnya sepakbola, maka SIWO PWI Malang mengadakan seminar sehari untuk melihat "sudah saatnyakah Kota Malang memiliki klub Galatama?" Drs. Heruyogi sebagai Ketua SIWO dan Drs. Bambang Bes (Sekretaris SIWO) menggelar seminar itu di Balai Wartawan Jl. Raya Langsep Kota Malang. Temanya "Klub Galatama dan Kota Malang", dengan nara sumber al; Bp. Acub Zainal (Administratur Galatama), dari Pengda PSSI Jatim, Komda PSSI Kota Malang, Dr. Ubud Salim, MA. Acara itu dibuka Bp Walikota Tom Uripan (Alm).

Hasil atau rekomendasi yang didapatkan dari seminar: Kota Malang dinilai sudah layak memiliki sebuah klub Galatana yang professional. Harus diakui, awal berdirinya Arema tidak lepas dari peran besar Derek dengan Armada 86-nya. Nama Arema awalnya adalah Aremada-gabungan dari Armada dan Arema. Namun nama itu tidak bisa langgeng. Beberapa bulan kemudian diganti menjadi Arema`86. Sayang, upaya Derek untuk mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terseok-seok karena dihimpit kesulitan dana.
Dari sinilah, Acub Zaenal lantas mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 supaya tetap survive. Setelah diambil alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi Arema dan ditetapkan pula berdirinya Arema Galatama pada 11 Agustus 1987 sesuai dengan akte notaris Pramu Haryono SH–almarhum–No 58. “Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu, seperti air mengalir begitu saja, tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus,”.

Dari pendirian bulan Agustus itulah kemudian simbol Singo (Singa) muncul. "Agustus itu identik dg Zodiac Leo atau Singo

DUALISME AREMA

Hal ini berawal dari dualisme kompetisi di Indonesia, ISL (Indonesia Super League) dan LPI (Liga Premier Indonesia). Sebagai efek domino, klub-klub pun pecah. dengan plus minus kompetisi yang ada itu, Arema yang sudah dibentuk sejak lama dan banyak tropi Arema 11 Agustus 1987 tersebut memilih bermain di IPL. Dari nama Arema Malang mereka mengubah nama menjadi Arema Indonesia.

Nah, untuk mengisi slot kosong ada yang membentuk Arema Cronus (awalnya diberi nama Arema Indonesia tapi mendapatkan protes). Maka, di ISL Malang masih memiliki satu tim.

Arema Cronus ini menjelma menjadi Arema FC kemudian. Saat ini, Arema FC dibesut oleh Aji Santoso. yang telah mengundurkan diri

Bagaimana dengan Arema Indonesia?
Bersama enam klub lain, Arema Indonesia tak diakui keberadaannya. Kepastian nasib tujuh klub itu kemudian ditentukan pada Kongres PSSI di Bandung pada 8 Januari. Arema Indonesia dikirim ke Liga Nusantara dan sekarang sedang berlaga di Liga3.

Arema Indonesia memutuskan tetap bermain di Liga 3 meski sebelumnya bersikukuh bermain di Liga 2.
Tetap bermain di Liga 3 dipilih oleh mereka untuk menjaga eksistensi Arema Indonesia. Hal ini dibenarkan oleh media officer Arema Indonesia, Noor Ramadhan.

Pria yang akrab disapa Nunun ini membeberkan pihaknya sudah mengusahakan agar bisa bermain di level Liga 2 namun gagal karena terbentur regulasi PSSI. Meski demikian, Arema Indonesia bertekad tetap serius menatap liga 3 karena merupakan momen kembalinya tim pasca lima tahun tak boleh bermain akibat dualisme.

Tabel Perbandingan Sederhana Arema FC dan Arema Indonesia:


Klub
Arema FC
Arema Indonesia / Arema Malang
Manajer
Ruddy Widodo
Haris Fambudy
Pelatih
Aji Santoso
Abdul Rahman Gurning, Totok Anjik

PT
Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia
Arema Indonesia
Kompetisi
ISL, Liga1
IPL, Liga3
Prestasi 
Juara Pra-Musim Piala Bhayangkara, juara Inter Island Cup, Juara Piala Presiden 2017
Juara Galatama XII 1992/1993, juara Divisi Satu Liga Indonesia 2004, juara Piala Indonesia 2005, juara Piala Indonesia 2006, juara ISL 2009/2010
'

Apa akar permasalahan yg membuat Arema terpecah dan mengalami dualisme seperti saat ini?
Tidak ada yang bisa menjawab secara pasti. Bagaikan benang kusut. Dualisme ini sudah terjadi selama bertahun - tahun. Cerita yang sesungguhnya seperti apa tidak ada yang bisa memastikan.

Berdasarkan ingatan saya, berita yang saya baca di media massa, beberapa komentar dari nawak Aremania, bisa dikatakan bahwa, saat ini Arema terpecah menjadi 3 :
  • Arema Indonesia (saham 93% - Yayasan dengan ketua pak Darjoto) PT. Arema Indonesia
  • Arema Indonesia (saham 7% - Novi Winarso) PT. Arema Nusantara Persada
  • Arema Cronous (saham 0%) PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia

Tetapi ada juga yang berkata bahwa Arema Cronus ini berada di bawah yayasan dan ditunjuk sebagai pengelola. Ada juga yang berkata saham 93% dari yayasan sudah dibeli oleh Arema Cronus. Bahkan saat itu beritanya pak darjoto sudah turun gunung dan melakukan klarifikasi di radio senaputra bahwa benar adanya saham mayoritas telah dibeli oleh Arema Cronus.  

Mana yang benar?? Tidak ada yang  benar-benar bisa memastikan...
Tentunya harus dibawa ke ranah Hukum agar lebih jelas siapa yang benar dengan membawa segenap bukti


Cara Arema Indonesia Rayakan HUT ke-30

Momen ulang tahun ke-30 ternyata tidak hanya dirayakan oleh Arema FC, tetapi juga tim Liga 3, Arema Indonesia. Saat ulang tahun pada 11 Agustus kemarin, manajemen Arema Indonesia tidak menggelar acara besar. Mereka memilih untuk berziarah ke makan pendiri Arema Lucky Zaenal di TPU Kasin, Kota Malang.

Namun, manajemen tim Singo Edan itu berziarah tidak dengan personel lengkap karena yang terlihat hanya Direktur Operasional Haris Fambudi, Ketua Panpel Junus Lakburlawal, Direktur Legal Erpin Yuliono dan dua orang lainnya.

Dalam momen ulang tahun ke-30, manajemen Arema Indonesia tidak menggelar acara besar. Namun mereka tetap membawa misi penting dengan menegaskan tidak ada dualisme di tubuh Arema. Hal ini lantaran Arema Indonesia masih ada di bawah naungan PT Arema Indonesia walau dalam kompetisi Liga 1 juga ada Arema FC.

Beberapa spanduk di jalanan Malang Raya menuliskan jika suporter tidak ingin ada dua Arema lagi. Momen ulang tahun ini diharapkan jadi yang terakhir dirayakan oleh dua kubu yang berbeda. "Kami tetap berjuang untuk eksis dengan Arema Indonesia. Tidak akan ada perubahan nama atau PT," ia melanjutkan.

Manajemen Arema Indonesia sempat berjuang pada awal musim ini untuk bisa terjun di kancah Liga 2. Namun PSSI sudah mengetuk palu untuk menempatkan Singo Edan ke Liga 3. "Selanjutnya kami akan berjuang lagi," sambungnya.

Tim Arema Indonesia sendiri mulai dapat dukungan dari Aremania. Meski jumlah suporter yang datang tidak sebanyak Arema FC, baik laga kandang maupun tandang ada seribu hingga dua ribu Aremania yang hadir di stadion.


Halaman Facebook Resmi:


Logo Klub Arema Indonesia

Materi pemain yang digunakan Arema untuk mengarungi kompetisi Liga di 90 persen diisi pemain lokal asli Malang.



Jersey  Home & Away Arema Indonesia Liga3 2017




Logo Klub Arema Indonesia

Materi pemain yang digunakan Arema untuk mengarungi kompetisi Liga1 bercampur antara lokal dan asing

Jersey  Home & Away Arema FC Liga1 2017

Perjalanan Arema di ISL

Kompetisi Liga Super Indonesia ke-1 2008-2009 Arema berada di urutan ke-10. Dua bulan Setelah kompetisi usai tepatnya 3 Agustus 2009 di Hotel Santika Malang pemilik klub Arema, PT Bentoel Investama, Tbk melepas Arema ke kumpulan orang-orang peduli terhadap Arema (konsorsium).[4] Pelepasan Arema ini adalah dampak dari penjualan saham mayoritas PT Bentoel Investama, Tbk. ke British American Tobacco. Sebelumnya ada wacana untuk menggabungkan Arema dengan Persema Malang menjadi satu, namun ditolak oleh Aremania. Arema pada musim kompetisi 2009-10 yang ditukangi oleh Robert Rene Alberts meraih gelar Juara Liga Super Indonesia dan Runner-up Piala Indonesia.

Pemilik

Badan Hukum yang digunakan oleh Arema Cronus pada PSSI adalah PT. Arema Indonesia. Berdasarkan pengesahan SK Menkumham No. AHU-AH.01.06-317 pada tanggal 9 Mei 2012 atas akta Nurul Rahadianti, PEMEGANG SAHAM terbesar PT. AREMA INDONESIA adalah YAYASAN AREMA sebesar 13 lembar saham (93%) dan Lucky Andriandana Zainal yaitu 1 lembar saham (7%). Direktur Utama PT. Arema Indonesia adalah Iwan Budianto dan General Manager adalah Ruddy Widodo.

Dalam SK Menkumham tersebut disebutkan, bahwa pengurus Yayasan Arema Indonesia adalah:

  • Pembina Yayasan: Darjoto Setyawan
  • Ketua Yayasan: Muhammad Nur
  • Bendahara: Rendra Kresna
  • Sekretaris: Mujiono Mujito
  • Pengawas Yayasan: Bambang winarno.

Pengelola

  • Lucky Acub Zaenal (1987-2003)
  • Ir. Lucky Acub Zaenal/H.M Mislan (1995-1996)
  • PT Bentoel Investama Indonesia, Tbk (2003-2009)
  • Konsorsium (2009-2011)
  • IPL: Grup Ancora (2011-2013)
  • ISL: PT Arema Indonesia (2011-2015)
  • PT. AABBI (Pengelola dalam turnamen-turnamen sejak 2015-Sekarang)



Viewing all articles
Browse latest Browse all 2971