Waspada bagi Anda yang kerap menggunakan celana ketat. Sebab, celana ketat menyebabkan timbulnya masalah kesehatan. Salah satunya trombosis atau darah beku. Dijelaskan Prof Dr dr Karmel L Tambunan, celana ketat membuat kaki bagaikan tercengkram. Dengan demikian, menekan vena sehingga timbul keadaan pembuluh darah yang stasis dan terjadi pembekuan darah.
Ketika terjadi stasis dan pembuluh darah di kaki beku, bekuan tersebut akan lari ke jantung dan paru-paru. Parahnya, jika sumbatan mengenai pembuluh darah besar, menyebabkan terjadi kematian secara mendadak.
Namun, jika sumbatan di pembuluh darah kecil, memicu sesak napas.
Tidak hanya itu, menyilangkan kaki juga memicu terjadinya pembekuan darah. "Dengan menumpangkan satu kaki ke kaki lain, bisa memperlambat aliran darah dan darah bisa mengalami pembekuan," ujar Karmel.
Karmel pun menganjurkan untuk menggunakan celana yang memiliki ruang. Selain itu, saat sudah terlalu lama duduk dan berada di dalam kemacetan untuk melakukan peregangan.
"Untuk itu usahakan ada sedikit ruang. Biasanya kalau bekuan di pembuluh darah kecil bisa ditangani dan pulih hampir 50%. Termasuk saat macet duduk di mobil, lakukan peregangan," tandasnya.
Gejala Pembekuan Darah
- Pada paru-paru , gejalanya adalah kadang terasa sakit dada yang tajam , detak jantung yang cepat , batuk yang diwarnai darah , napas pendek (cepat lelah) dan demam ringan
- Pada lengan atau kaki , gejalanya adalah gangguan penglihatan , lemah , penurunan cara berbicara , pembengkakan dan sedikit warna kebiruan . Jika terdapat di pembuluh darah , akan menyebabkan pembengkakan dan lebam
- Pada otak , gejalanya adalah gangguan/penurunan penglihatan , lemah , penurunan cara berbicara , menyebabkan stroke atau kejadian ketidak cukupan suplai darah ke otak untuk sementara waktu .
- Jantung , gejalanya adalah rasa sakit pada dada karena serangan jantung . Bekuan darah terbentuk pada jantung juga dapat terbawa menuju organ lain atau arteri tubuh . Kondisi yang dapat menyebabkan bekuan darah yang terbentuk di dalam jantung antara lain gangguan pada katup jantung , serangan jantung sebelumnya , atrial fibrillation dan kegagalan jantung .
- Perut , gejalanya adalah sakit yang parah pada area bagian perut , muntah dan/atau diare
Dilansir dari Foxnews, Selasa (22/6/2010), mekanisme pembekuan darah sebenarnya penting bagi sistem pertahanan tubuh. Namun dalam beberapa kasus, darah bisa mengental menjadi gumpalan (thrombus) yang tersangkut di pembuluh darah, hingga menyebabkan suatu kondisi yang dikenal sebagai deep vein thrombosis (DVT).
Gumpalan darah ini tidak hanya bisa membatasi aliran darah, tetapi juga memungkinkan untuk melakukan 'perjalanan' ke bagian tubuh yang lebih dekat dan lebih vital, seperti jantung, paru-paru dan otak. Hal ini dapat berbahaya dan dalam kasus yang jarang terjadi, dapat pula menyebabkan kematian.
Gumpalan darah paling umum terjadi di pembuluh darah, biasanya pada bagian bawah kaki, tangan dan panggul. Yang jarang terjadi, lebih umum pada bayi anggur, gumpalan darah dapat merusak pembuluh darah ginjal.
Gumpalan darah sebagian atau sepenuhnya dapat memblok aliran darah di pembuluh darah. Gejalannya seperti pembengkakan, kemerahan, rasa sakit secara bertahap meningkat, nyeri yang tajam, kram kaki, kulit terasa hangat pada daerah gumpalan dan perubahan warna.
Penyebab dan faktor risiko
- Lama tidak beraktivitas, seperti duduk di pesawat terbang atau berbaring di di tempat tidur untuk jangka waktu lama karena sakit
- bedah ortopedi atau jantung
- Trauma tubuh seperti patah kaki, tulang panggul dan kaki
- Obesitas (kegemukan)
- Serangan jantung
- Kanker
- Gangguan pembekuan darah secara genetik
- Kerusakan pembuluh darah dan perubahan dalam aliran darah normal
Dapatkah pembekuan dan gumpalan darah membunuh?
Kemungkinan gumpalan darah dapat mengancam nyawa, terutama bila terjadi di bawah lutut. Namun bila terjadi di atas lutut, dapat dikeluarkan dari pembuluh darah yang menyumbat ke jantung, paru-paru atau otak. Hal ini disebut embolisme, dalam kasus yang jarang terjadi, dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung. Biasanya, komplikasi terburuk dari pembekuan darah adalah kerusakan jaringan.
references by sindonews, detik