Tiga pemeran utama pelaku peretasan Rusia atas hasil pemilu AS dikabarkan ditahan bahkan satu di antaranya mati ditembak.
Quarts.com mengabarkan, Selasa (31/1/2017) berita penahanan itu disiarkan pertama kali oleh Harian Kommersant. Dalam berita yang beredar 25 Januari lalu, koran Rusia itu menyebutkan, Sergei Mikhailov, kepala Pusat Keamanan Informasi Rusia, salah satu organisasi di bawah kendali Badan Intelijen Rusia, telah ditahan.
Tersangka kedua adalah Ruslan Stoyanov, periset senior di Laboratorium Kaspersky, perusahaan keamanan komputer Rusia. Ketiga adalah Dmitry Dokuchayev, seorang peretas ulung yang dikenal dengan nama samaran ‘Forb’.
Dua tersangka itu terlihat terakhir kalinya akhir Desember 2016 lalu. Harian Independen Novaya Gazeta mengungkapkan secara rinci pertemuan antar pejabat intelijen Rusia. Sampai-sampai Sergei Mikhailov dilempar tas di kepalanya saat pertemuan itu berlangsung, hingga Mikhailov harus digiring keluar. Sejak itu, ia pun menghilang tak tentu rimbanya.
Penahanan ketiga tersangka itu, dikabarkan erat kaitannya dengan ribu-ribut pembobolan komputer pemilihan presiden AS. Presiden Vladimir Putin dituduh ikut mendalangi pembobolan komputer tersebut. Bahkan, situs Life.ru mengungkapkan Oleg Erovinki, seorang bekas jenderal KGB terbunuh dengan dua tembakan di kepala. Hal itu merupakan cara pembunuhan yang dilakukan di saat interogasi.
Erovinki sengaja dihabisi untuk menutup bocornya informasi yang didapat Christopher Steele, bekas mata-mata Inggris yang menerima 35 halaman berisi bocoran tentang penyadapan dalam pemilu presiden AS. Ada pula yang menyebutkan Erovinki dihabisi karena berkaitan dengan memo Christopher Steele kepada yang Igor Serchin, sahabat dekat Putin dan kepala Rosneft. Isi memo itu yang kemudian bocor di luar negeri dan menyebut Presiden Putin mendalangi peretasan komputer pemilu AS yang menyebabkan kemenangan Donald Trump
references by koran kaltim
Quarts.com mengabarkan, Selasa (31/1/2017) berita penahanan itu disiarkan pertama kali oleh Harian Kommersant. Dalam berita yang beredar 25 Januari lalu, koran Rusia itu menyebutkan, Sergei Mikhailov, kepala Pusat Keamanan Informasi Rusia, salah satu organisasi di bawah kendali Badan Intelijen Rusia, telah ditahan.
Dua tersangka itu terlihat terakhir kalinya akhir Desember 2016 lalu. Harian Independen Novaya Gazeta mengungkapkan secara rinci pertemuan antar pejabat intelijen Rusia. Sampai-sampai Sergei Mikhailov dilempar tas di kepalanya saat pertemuan itu berlangsung, hingga Mikhailov harus digiring keluar. Sejak itu, ia pun menghilang tak tentu rimbanya.
Penahanan ketiga tersangka itu, dikabarkan erat kaitannya dengan ribu-ribut pembobolan komputer pemilihan presiden AS. Presiden Vladimir Putin dituduh ikut mendalangi pembobolan komputer tersebut. Bahkan, situs Life.ru mengungkapkan Oleg Erovinki, seorang bekas jenderal KGB terbunuh dengan dua tembakan di kepala. Hal itu merupakan cara pembunuhan yang dilakukan di saat interogasi.
Erovinki sengaja dihabisi untuk menutup bocornya informasi yang didapat Christopher Steele, bekas mata-mata Inggris yang menerima 35 halaman berisi bocoran tentang penyadapan dalam pemilu presiden AS. Ada pula yang menyebutkan Erovinki dihabisi karena berkaitan dengan memo Christopher Steele kepada yang Igor Serchin, sahabat dekat Putin dan kepala Rosneft. Isi memo itu yang kemudian bocor di luar negeri dan menyebut Presiden Putin mendalangi peretasan komputer pemilu AS yang menyebabkan kemenangan Donald Trump
references by koran kaltim